Archive for Juni 2018
Cerita seks ini adalah benar-benar pengalaman kisah nyata yang sampai
sekarang tidak pernah saya lupakan. Peristiwa ini terjadi sekitar bulan
September dan merupakan pengalaman pertama saat keperjakaanku hilang.
Waktu itu saya berusia 27 tahun, masih single lah, bukannya tidak laku
lho tetapi memang saya masih ingin bebas. Kata orang, wajah saya cukup
ganteng dengan badan atletis dan bekerja di suatu instansi pemerintah di
kota Surabaya.
Bekerja pada Bagian Sekretariat yang mengurusi
surat-surat masuk dan mencatat segala keperluan dinas atasan (
sektretaris), juga mengetik surat-surat, karena memang saya cukup
terampil dalam penggunaan komputer yang terkadang memberi pelajaran
mengenai pengoperasian komputer di luar kantor.
Seperti biasanya,
suatu instansi pemerintah selalu ada siswa-siswi yang melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang memang merupakan bagian dari kurikulum yang
harus dijalani oleh setiap murid.
Pagi itu sekitar pukul 09:00
saya sedang mengetik suatu nota untuk dikirim ke suatu instansi lain,
tiba-tiba saya didatangi oleh 3 siswi lengkap dengan seragam sekolahnya.
“Selamat pagi, Pak!” sapa mereka dengan kompak dan ramah.
“Pagi.., ada yang bisa saya bantu?” jawab saya dengan ramahnya.
“Begini Pak.., kami ingin menyakan apakah di sini masih menerima anak sekolah untuk PKL?”
“Oooh.. kalian dari sekolah mana?” tanya saya.
“Saya dari SMK X pak.. dan ini surat permohonan kami dari sekolah.”,
kata mereka sambil menyerahkan surat permohonan kepada saya.
Lalu saya baca, di sana tertulis nama-nama mereka, setelah selesai saya menatap mereka satu persatu.
“Coba, saya ingin tahu nama-nama kalian dan ketrampilan apa yang kalian miliki?” tanya saya sok pintar.
“Nama saya Devi Pak, yang ini Desy dan yang itu Susy Pak..”, mereka juga
menjelaskan bahwa mereka bisa menggunakan komputer walaupun belum
terampil, karena di sekolahnya diberikan ketrampilan komputer.
Agen Judi Online - Si
Devi memiliki postur tubuh yang agak kurus dengan bentuk wajah bulat dan
memiliki bentuk payudara yang hampir rata dengan dadanya. Si Desy agak
gemuk dan pendek tetapi memiliki payudara yang besar, dan yang satu ini
memiliki postur tubuh yang agak tinggi dari teman-temannya, sangat
cantik dan sexy seperti artis bintang mega sinetron dengan bulu-bulu
halus di tangannya, warna kulit kuning langsat dengan wajah yang
imut-imut dan bibir yang merah serta payudara yang montok, ukuran
dadanya 34B.
Wah.. pikiran saya jadi kotor nih (maklum walaupun
saya tidak pernah berhubungan badan, tetapi saya sering nonton BF).
Umumnya mereka semua memiliki wajah yang cantik, kulit putih dan bersih.
“Begini
ya adik-adik, kebetulan di sini memang belum ada yang PKL, tetapi akan
saya tanyakan pada atasan saya dulu..”, kata saya,
“Nanti, seminggu lagi, tolong adik-adik kesini untuk menunggu jawaban.”
lanjut saya sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah mereka satu
persatu. Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya mereka pulang.
Saya
menghadap atasan yang kebetulan sedang baca koran, maklum pegawai
negeri kan terkenal dengan 4D (datang, duduk, diam dan duit). Setelah
bicara ala kadarnya, atasan saya menyetujui dan saya lah yang disuruh
memberi tugas apa yang harus mereka kerjakan nanti.
“Tolong, nanti kamu yang mengawasi dan memberi arahan pada mereka.” kata atasan saya.
“Tapi jangan diarahin yang ngga-ngga lho..” Saya agak bingung dibilang seperti itu.
“Maksud Bapak?”
“Iya, tadi saya sempat lihat, mereka cantik-cantik dan saya perhatikan mata kamu ngga lepas-lepas tuh.”
“Ah, Bapak bisa aja, saya ngga ada maksud apa-apa, kecuali dia mau diapa-apain.” kata saya sambil bercanda dan tertawa.
“Dasar kamu..”, jawab atasan saya sambil ketawa.
Memang, walaupun dia atasan saya tetapi di antara kami tidak ada batas,
maklum atasan saya juga mata keranjang dan rahasia bahwa dia sering main
perempuan sudah merupakan rahasia kami berdua.
Seminggu kemudian,
mereka bertiga kembali ke kantor. Setelah itu saya jelaskan bahwa
mereka bisa PKL di sini dan langsung mulai bekerja. Setelah itu Devi dan
Desy saya tugaskan di bidang lain, sedangkan Susy, saya suruh membantu
pekerjaan di ruangan saya. Kebetulan ruangan saya tersendiri.
Memang
sudah saya rancang sedemikian rupa agar selalu dapat menikmati
keindahan tubuh Susy yang saat itu kelihatan cantik dan sexy dengan rok
yang agak ketat di atas lutut. Lalu saya mengantar Devi dan Desy ke
ruangan lain untuk membantu karyawan yang lain, sedangkan Susy saya
suruh menunggu di ruangan saya. Setelah itu saya kembali ke ruangan.
“Apa yang harus saya kerjakan, Pak?” tanya Susy ketika saya sudah kembali.
“Kamu duduk di depan komputer dan tolong bantu saya mengetik beberapa
nota.” sembari memberikan beberapa lembar kertas kerja pada nya.
“Dan tolong jangan panggil saya Bapak, saya belum Bapak-bapak lho, panggil saja Mas Bimo.” kata saya sambil bercanda.
“Baik Mas Bimo, tetapi tolong ajarkan saya mengetik, karena saya belum mahir menggunakan komputer.”
Saya
mulai memberi arahan sedikit tentang cara mengetik sambil tidak
henti-hentinya memandangi wajah Susy tanpa sepengetahuannya. Saya
berdiri di sampingnya sambil menikmati. Sebentar-sebentar mencuri
pandang ke arah payudaranya yang kelihatan dari atas karena kerahnya
agak terbuka sedikit.
Nampak sekali kelihatan belahan payudaranya
yang putih mulus tertutup bra warna coklat muda. Apalagi ditambah dengan
paha yang sangat sexy, mulus dan kuning langsat yang roknya naik ke
atas ketika duduk. Tanpa disadari, kemaluan saya berdiri tegak. Pikiran
kotor saya keluar, bagaimana caranya untuk bisa menikmati keindahan
tubuh anak SMK ini.
Di hari pertama ini, saya hanya bisa
bertanya-tanya tentang sekolah dan keluarganya dan terkadang bercanda
sambil menikmati keindahan tubuhnya. Ternyata Susy adalah anak yang enak
diajak bicara dan cepat menyesuaikan dengan lingkungan. Terkadang saya
suka mengarahkan ke cerita yang porno-porno dan dia cuma tersipu malu.
Selama
itu, saya juga berpikir bagaimana caranya untuk merasakan kenikmatan
tubuh Susy. Saya merencanakan untuk membuat strategi, karena besok
atasan saya akan dinas ke luar kota beberapa hari sehingga saya bebas
berdua dengannya.
Pada hari ketiga, pagi-pagi Susy sudah datang
dan kebetulan atasan saya sedang dinas ke Bandung selama 5 hari. Seperti
biasa, dia selalu menanyakan apa yang bisa dia kerjakan.
Inilah
kesempatan saya untuk melaksanakan rencana yang sudah disiapkan dengan
pikiran kotor saya, apalagi ketika dia sedang duduk di kursi, tanpa
disadari atau disengaja, duduknya agak mengangkang, sehingga dapat
terlihat jelas celana dalamnya yang berwarna putih di antara pahanya
yang putih mulus.
“Gini aja Sus, kebetulan hari ini kayaknya kita
lagi ngga ada kerjaan.. gimana kalau kita lihat berita-berita di
internet?” kata saya mulai memancing.
“Kebetulan tuh Mas Bimo, tolong dong sekalian ajarin tentang internet!” pintanya, Nah kebetulan nih,
“Beres.. yuk kita masuk ke ruangan atasan saya, karena internetnya ada di ruangan bos saya.”
“Ngga enak mas, nanti ketahuan Bapak.”
“Kan Bapak lagi dinas ke luar kota, lagian ngga ada yang berani masuk
kok selain saya.” jawabku sambil sebentar-sebentar melihat celana
dalamnya yang terselip di antara pahanya.
Benda pusaka saya sudah tegang sekali, dan sepertinya Susy sempat
melihat ke arah celana saya yang sudah berubah bentuk, tetapi
cepat-cepat dialihkannya.
Lalu kami berdua masuk ke ruangan atasan saya sambil menutup, lalu menguncinya.
“Mas.. kenapa dikunci?” tanya Susy merasa tidak enak. “Sengaja.. biar
orang-orang menyangka kita tidak ada di dalam. Lagian kan nanti ganggu
kita aja.”
“Ih, Mas pikirannya kotor, awas ya kalau macam-macam sama Susy!” katanya mengancam tetapi dengan nada bercanda.
Lalu kami berdua tertawa, sepertinya dia tidak curiga kalau saya ingin
macam-macam dengannya. Susy saya suruh duduk di kursi dan saya duduk di
sebelahnya, di atas sandaran kursi yang diduduki oleh Suzy. Seperti
hari-hari sebelumnya, saya dapat melihat dengan bebas paha dan payudara
Susy tanpa sepengetahuannya.
Agar Susy tidak curiga, saya mengajari cara membuka internet dan memulai langkah awal dengan melihat-lihat berita.
“Sus.. kamu tahu ngga kalau di internet kita bisa melihat cerita dan gambar-gambar porno?” tanya saya mulai memasang strategi.
“Tahu sih dari teman-teman, tetapi saya ngga pernah lihat karena memang
tidak tahu cara menggunakan internet.. tetapi kalau lihat gambar gituan
dari majalah sih pernah.” katanya malu-malu.
“Nah ya.. anak kecil sudah ngeliat yang macam-macam.” kata saya bercanda
sambil memegang pundaknya dan dia diam saja sambil tertawa malu-malu.
“Kalau saya lihatin cerita-cerita dan gambar porno di internet mau ngga?” pinta saya.
“Mau sih, tetapi jangan dibilangin ke teman-teman Susy ya mas..! Kan malu.”
“Percaya deh, saya ngga bakalan nyeritain ke teman-teman kamu.”
Saya mulai membuka cerita porno di www.ceritasexs.me
Susy mulai membacanya dengan penuh perhatian.
Lama-lama, saya pun
melihat wajah Susy agak berubah dan sedikit gemetar serta agak menegang
pertanda dia mulai terangsang, saya dengan perlahan-lahan mulai meraba
pundaknya. Sengaja saya lakukan dengan perlahan untuk memberikan
rangsangan dan agar jangan terkesan saya ingin mengambil kesempatan.
Nampaknya
mulai berhasil karena dia diam saja. Sedangkan kemaluan saya yang sudah
tegang menjadi semakin tegang. Setelah Susy membaca beberapa cerita
lalu saya bukakan gambar-gambar porno.
“Iiih.. gambarnya fulgar banget Mas..”.
“Itu sih belum seberapa, karena hanya gambar doang..” kata saya mulai memancing.
“Kalau kamu mau, saya punya film-nya.” lanjut saya.
“Ngga ah, saya takut ketahuan orang.”, sepertinya dia masih takut kalau ada orang lain masuk.
“Percaya deh sama saya, lagian cuma film, kecuali kalau kita yang begituan.”
“Nah kan Mas Bimo mulai nakal..”, katanya dengan nada menggoda dan
membuat pikiran saya semakin jorok saja dan kamipun berdua tertawa.
Saya kemudian membuka VCD porno yang memang sengaja sudah saya siapkan di dalam CD Room komputer
Saya
mulai memutarnya dan beberapa saat terlihat adegan seorang wanita
sedang mengulum kemaluan dua orang negro. Sedangkan kemaluan si wanita
di masuki dari belakang oleh seorang pemuda bule. Susy kelihatan diam
saja tanpa berkedip, malah posisi duduknya mulai sudah tidak tenang.
“Kamu pernah lihat film ginian ngga Sus..” tanyaku padanya
“Belum pernah Mas, cuma gambar-gambar di majalah saja” jawabnya dengan
suara agak gemetar. Sepertinya dia mulai terangsang dengan
adegan-adengan film tersebut.
“Kalau gitu saya matiin saja, ya Sus? Nanti kamu marah lagi..” kataku pura-pura sok suci namun tetap mengelus-ngelus pundaknya.
“Aah ngga apa-apa kok Mas, sekalian buat pelajaran, tetapi Susy jangan dimacem-macemin, ya Mas?” dia khawatir
“Iya.. iya..” kataku untuk menyakinkan, padahal dalam hati, si otong sudah tidak tahan.
Secara
perlahan-lahan tangan saya mulai memegang dan mengelus tangannya, dia
diam saja dan tidak ada tanda-tanda penolakan. Yang anehnya, dia diam
saja ketika saya merapatkan duduknya dan saya pegang tangannya yang
berbulu halus dan saya taruh di atas pahasaya. Matanya tetap tertuju
pada adegan film dan suaranya memang sengaja saya buat agak keras
terdengar agar lebih nafsu menontonnya.
Terdengar suara rintihan
dan erangan dari di wanita, ketika kemaluannya di sodok-sodok oleh si
negro dengan kemaluan yang sangat besar dan panjang, sedangkan mulutnya
dengan lahap mengulum batang kemaluan si Bule. Kini Susy semakin tidak
tenang duduknya dan terdengar nafasnya agak berat bertanda nafsunya
sedang naik. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan.
Tangan Susy
tetap berada di atas paha saya, lalu tangan kiri saya mulai beraksi
membelai rambutnya, terus ke arah lehernya yang jenjang. Susy kelihatan
menggelinjang ketika lehernya saya raba.
“Acchh.. Mas bimo, jangan, Susy merinding nih..” katanya dengan nada mendesah membuat saya semakin bernafsu.
Saya tetap tidak peduli karena dia juga tidak menepis tangan saya, malah agak meremas paha saya.
Tangan kiri saya juga tidak diam, saya remas-remas tangan kanan Susy dan sengaja saya taruh tepat di atas kemaluan saya.
“Sus, kamu cantik deh, kayak bintang film itu” kata saya mulai merayu.
“Masa sih Mas?” sepertinya dia terbuai dengan rayuan saya. Dasar anak masih 17 tahun.
“Bener tuh, masa saya bohong, apalagi payudaranya sepertinya sama yang di film.”
“Ih.. Mas bimo bisa aja” katanya malu-malu.
Adegan film berganti
cerita di mana seorang wanita mengulum 2 batang kemaluan dan kemaluan
wanita itu sedang dijilati oleh lelaki lain. Tangan susy semakin keras
memegang paha dan tangan saya.
“Kamu terangsang ngga Sus?” tanyaku memancing.
Dia menoleh ke arah
saya lalu tersenyum malu, wah.. wajahnya nampak kemerahan dan bibirnya
terlihat basah, apalagi di tambah wangi parfum yang di pakainya.
“Kalau Mas, terangsang ngga?” dia balik bertanya.
“Terus terang, aku sih terangsang, ditambah lagi nonton sama kamu yang
benar-benar cantik ” rayu saya, dan dia hanya tertawa kecil.
“Saya juga kayaknya terangsang Mas,” katanya tanpa malu-malu.
Melihat situasi ini, tangan saya mulai meraba ke arah lain.
Perlahan-lahan saya arahkan tangan kanan saya ke arah payudaranya dari
luar baju seragam sekolahnya. Sedangkan tangan kiri, saya jatuhkan ke
atas pahanya dan saya raba pahanya dengan penuh perasaan. Susy semakin
menggelinjang keenakan. Mulus sekali tanpa cacat dan pahanya agak
merenggang sedikit.
“Aaahh, jangan Mas, Susy takut, Susy belum pernah beginian, nanti ada
orang masuk mass.. oohh..” katanya sambil tangan kanannya memegang dan
meremas tangan kanan saya yang ada di atas pahanya yang sedang saya
raba, sedangkan tangan kirinya memegang sandaran kursi.
Terasa
sekali bahwa Susy juga terangsang akibat saya perlakukan seperti itu,
apalagi ditambah dengan adegan film siswi anak sekolah Jepang yang
dimasuki vaginanya dari belakang oleh seorang gurunya di ruangan kelas
Saya
yang sudah tidak tahan lagi, tidak peduli dengan kata-kata yang
diucapkan Susy. Karena saya tahu bahwa dia sebenarnya juga ingin
menikmatinya. Tangan kanan saya makin meremas-meremas payudara sebelah
kanannya.
“Oohh Maass.. jaangaan Maas.. ohh..” Susy semakin mendesah.
Cerita
Mesum : Badan Susy makin menggelinjang dan dia rapatkan badan serta
kepalanya ke dada saya. Tangan kiri saya pindah untuk meraba wajahnya
yang sangat cantik dan manis.
Turun ke leher terus turun ke bawah
dan membuka dua kancing seragamnya. Terlihat gundukan belahan
payudaranya yang putih dan mengencang di balik BH-nya. Tangan saya
bermain di sekitar belahan dadanya sebelah kiri, saya remas-remas lalu
pindah ke payudaranya yang sebelah kanan.
“Ooohh.. Maas Bimoo.. oohh.. jaangaann.. mmhh..” saya semakin bernafsu
mendengar suara rintihannya menahan birahi yang bergejolak.
Dadanya semakin bergetar dan membusung ketika saya semakin meremas dan
menarik BH-nya ke atas. Terlihat putingnya yang kecil dan berwarna merah
yang terasa mengeras. Tangan kanan saya yang sejak tadi meraba pahanya,
secara perlahan-lahan masuk ke balik roknya yang tersingkap dan
meraba-raba celananya, yang ketika saya pegang ternyata sudah basah.
“Ooohh.. Mass enakk.. teerruuss.. aahh..”
Kepala Susy mendongak
menahan birahi yang sudah semakin meninggi. Terlihat bibir merah
membasah. Secara spontan, saya cium bibirnya, ternyata dibalas dengan
buasnya oleh Susy.
Lidah kami saling mengulum dan saya arahkan
lidah saya pada langit-langit bibirnya. Semakin tidak menentu saja
getaran badan Susy. Sambil berciuman saya pegang tangan kirinya yang di
atas selangkangan dan saya suruh dia untuk meraba batang kejantanan saya
yang sudah menegang dan kencang di balik celana panjang.
“Mmmhh.. mmhh..” saya tidak tahu apa yang akan dia ucapkan karena
mulutnya terus saya kulum dan hisap. Segera saya lepas semua kancing
seragamnya sambil tetap menciumi bibirnya. Tangan saya membuka BH yang
kaitannya berada di depan, terlihat payudaranya yang putih bersih dan
besar dan perutnya yang putih tanpa cacat. Saya raba dan saya remas
seluruh payudaranya.
Hal ini membuat susy semakin menggelinjang. Tiba-tiba, Susy menarik diri dari ciuman saya.
“Mas.. jangan diterusin, Susy ngga pernah berbuat seperti ini.” sepertinya dia sadar akan perbuatannya.
Dia
menutupi payudaranya dengan seragamnya. Melihat seperti ini, perasaan
saya was-was, jangan-jangan dia tidak mau meneruskan. Padahal saya
sedang hot-hotnya berciuman dan meraba-raba tubuhnya.
Tetapi
birahi saya yang tinggi telah melupakan segalanya, saya mencari akal
agar Susy mau melampiaskan birahi yang sudah sampai ke ubun-ubun.
“Jangan takut Sus, kita kan ngga akan berbuat jauh, saya cuma mau merasakan keindahan tubuh kamu.”
“Tapi bukan seperti ini caranya.”
“Bukannya kamu juga menikmati Sus?”
“Iya, tetapi Susy takut kalau sampai keterusan, Mas!”
“Percaya deh, Mas tidak akan berbuat ke arah sana.” Susy terdiam dan
memandangi wajah saya, lalu saya membelai rambutnya. Saya tersenyum dan
dia pun ikut tersenyum. Sepertinya dia percaya akan kata-kata saya. Film
telah habis dan saya mematikan komputer. Saya berdiri dan secara
tiba-tiba, saya mengangkat tubuh Susy.
“Maass, Susy mau dibawa kemana?” dia berpegangan pada pundak saya.
Baju seragamnya terbuka lagi dan nampak payudaranya yang montok.
“Kita duduk di sofa saja.” Saya angkat Susy dan saya pangku dia di sofa yang ada di dalam ruangan bos.
“Sus kamu cantik sekali..” rayu saya dan dia hanya tersenyum malu.
“Boleh saya mencium bibir kamu..?” dia diam saja dan tersenyum lagi. Semakin cantik saja wajahnya.
“Tapi janji ya Mas bimo ngga akan berbuat seperti di film tadi?”
“Iya saya janji” Susy terdiam lalu matanya terpejam.
Dengan spontan saya dekati wajahnya lalu saya cium keningnya, terus
pipinya yang kiri dan kanan, setelah itu saya cium bibirnya,ternyata dia
membalas. Saya masukkan lidah saya ke dalam rongga mulutnya.
Birahinya
mulai bangkit lagi. Susy membalas ciuman saya dengan ganas dan nafsunya
melumat bibir dan lidah saya. Tangannya meremas-remas kepala dan pundak
saya. Ciuman berlangsung cukup lama sekitar 20 menit. Sengaja tangan
saya tidak berbuat lebih jauh agar Susy percaya dulu bahwa saya tidak
akan berbuat jauh.
Setelah saya yakin Susy sudah lupa, tangan saya
mulai meraba perutnya yang telah terbuka. Lalu perlahan-lahan naik ke
payudaranya.
“Aaahh.. Mass teruuss..” desahnya. Ternyata birahinya mengalahkan
kekuatirannya. Dengan penuh kelembutan saya sentuh putingnya yang sudah
mengeras.
“Aaahh.. aahh.. mmhh..” saya semakin meningkatkan kreatifitas saya.
Putingnya saya pilin-pilin. Badan Susy menggelinjang keenakan, bibir saya turun ke bawah, saya jilati lehernya yang jenjang.
“Ooouuhh Mass, teruuss, enaak Maass.” Susy terus mengeluh keenakan membuat libido saya makin meningkat.
Kemaluan saya terasa tegang sekali dan terasa sakit karena tertekan
pantat Susy. Lalu saya rebahkan dia di sofa sambil tetap menciumi
seluruh wajahnya. Lalu saya jilati payudaranya sebelah kanan.
“Maass Bimoo..” Susy berteriak keenakan.
Saya jilati putingnya dan saya hisap dengan keras.
“Aahh.. oouhh.. terruuss oohh.. enaakk.”
Nampak putingnya semakin memerah. Lalu gantian putingnya yang sebelah
kiri saya hisap. Seperti bayi yang kehausan, saya menyedotputingnya
semakin keras. Susy makin menggelinjang dan berteriak-teriak. Tangan
kiri saya lalu mulai meraba pahanya, saya buka pahanya, terus tangan
saya meraba-raba ke atas dan ke arah selangkangannya. Jari saya
menyentuh kemaluannya di atas celana dalam yang sudah basah. Awalnya dia
bilang
“Oouhh Maass jangaann..” tetapi kemuidan,
“Oouughh Maass terruuss..” Saya masukkan jari tangan saya ke mulut Susy, lalu dihisapnya jari saya dengan penuh nafsu.
“Mmmhh..” mulut saya terus tiada henti menghisap-hisap puting payudaranya secara bergantian.
Tangan
saya terus menekan-nekan kemaluan Susy. Sambil saya hisap, tangan kanan
meremas-remas payudaranya, sedangkan tangan kiri,saya masukkan jari
telunjuk ke sela-sela celana dalamnya.
“Maass.. oohh.. janggaan oughh.. mmhh..” Susy terus mendesah-desah.
Tangannya meremas-remas sofa. Setelah puas meremas-remas payudaranya,
saya pegang dan saya tuntun tangannya untuk memegang kemaluan saya yang
sudah tegang di balik celana panjang. Tanggan Susy diam saja di atas
celana saya, lalu tangannya saya dekap di kemaluan saya. Lama-kelamaan
Susy mulai meremas-remas sendiri kemaluan saya.
“Oohh Sus.. enak Sus.. terus Sus..” walaupun kaku mengelusnya tetapi
terasa nikmat sekali. Jari tangan kiri saya pun terus meraba
kemaluannya, terasa bulu-bulu halus dan masih jarang. Jari tangan saya
tepat berada di atas vaginanya yang sudah sangat basah, saya tekan
tangan saya dan jari telunjuk saya masukkan perlahan-lahan untuk mencari
clitorisnya.
Tubuh Susy semakin menggelinjang, pantatnya naik turun.
“Maass, jangan Maas.. Susy ngga kuat Maass.. ooughh.. aahh”
Saya tahu Susy akan mendekati klimak sebab tangannya mencengkeram erat kemaluan saya.
“Maass.. aahh..” tiba-tiba tubuh Susy mengejang hebat, tubuhnya bergetar kuat, tanda dia telah mencapai klimak.
Tubuhnya langsung lemas tidak berdaya, matanya terpejam. Saya kecup bibirnya dengan lembut, lalu matanya perlahan terbuka.
“Mas.. Susy sayang kamu.”
“Saya juga sayang kamu Sus”
Saya kecup lagi bibirnya dan dia pun membalas sambil tersenyum. Saya
lihat di payudaranya terdapat beberapa tanda merah bekas saya hisap.
“Ihh.. Mas nakal, tete Susy dibikin merah..” dibiarkannya dadanya terlihat dengan bebas tanpa ditutupi.
“Habis tete kamu montok dan gemesin sih.. besar lagi.” kataku sambil mengusap wajahnya yang berkeringat.
“Mas, kok anunya ngga keluar cairan kaya di film tadi sih..?” tanyanya tiba-tiba.
Rupanya dia benar-benar belum mengenal seks. Kebetulan nih untuk melanjutkan jurus yang kedua.
“Kamu pengen punyaku keluar air mani?” tanyaku.
“Iya, Susy pengen lihat, kayak apa sih?”
Tanpa pikir panjang, langsung saja saya buka celana panjang dan CD saya.
Langsung saja kejantanan saya keluar dengan tegaknya. Ukuran punya saya
lumayan besar, besar dan panjang sekitar 18 cm. Susy langsung
terbelalak matanya melihat senjata saya yang ingin menagih kenikmatan
yang ditunggu-tunggu.
“Ya ampun Mas.. besar banget punya Mas..”
Saya raih tangan Susy dan saya suruh dia meraba dan mengocoknya. Tampak
Susy agak gugup dan gemetar karena baru sekali melihat langsung dan
memegang burung laki-laki.
“Aah.. Sus enak banget, terus Sus.. ahh..”
Lama kelamaan Susy terbiasa dan merasa pintar mengocoknya. Saya remas-remas payudaranya.
“Mas, ahh.. Susy masih lemas.. ahh..”
“Sus, cium dong punyaku” pinta saya.
Langsung saja dia menciumi batang kejantanan saya, mungkin dia belajar dari film tadi.
“Terus Sus, emut Sus biar keluar aahh.. kamu pintar Sus.. emut Sus..” pinta saya lagi.
“Ngga mau, Susy ngeri, lagian ngga cukup di mulut Susy”
Posisi Susy duduk di sofa, sedangkan saya berdiri menghadap Susy. Saya remas buah dada Susy,
“Ahh Maass..”
Ketika dia membuka mulutnya, langsung saja saya masukkan batang kemaluan
saya ke mulutnya dan saya keluar masukkan batang kejantanan saya.
“Mmmhh.. mmhh..” Susy sepertinya kaget, tetapi saya tidak peduli, justru Susy yang sekarang menyedot batang kejantanan saya.
“Aaahh.. Sus kamu pintar sus.. terus ah.. enaak..”
Saya yang juga baru pertama kali berbuat seperti itu, sebenarnya sudah
ingin keluar, tetapi sekuat tenaga saya coba tahan. Susy rupanya sudah
lupa diri, dia semakin bernafsu mengulum dan menyedot batang kemaluan
saya, sedangkan kedua tangannya memegang pantat saya.
Cepat sekali
dia belajar. Saya membungkuk dan kedua tangan meremas paha Susy, lalu
saya buka kedua belah pahanya, Susy mengerti lalu merenggangkan pahanya
sambil mengangkat pahanya. Segera saya buka resleting roknya dan saya
angkat roknya sehingga nampak CD yang berwarna putih. Tangan kanan saya
segera meraba dan menekan-nekan belahan vaginanya yang tertutup CD,
sudah basah.
“Mmhh.. mmhh..” Susy menggelinjang dan terus mengulum-ngulum, tampak
mulutnya yang kecil mungil agak kesusahan. Saya buka baju seragam dan
BH-nya, dia melepas kulumannya dan saya rebahkan tubuhnya di sofa
panjang. Saya tarik roknya ke bawah sehingga tinggal CD-nya yang
tersisa, lalu saya membuka baju sehingga saya telanjang bulat alias
bugil. Mata Susy terpejam, segera saya lumat bibirnya dan dia pun
membalas.
Tangannya kirinya tetap memegang batang kejantanan saya
dan tangan kanannya meremas-remas pundak saya. Sedangkan tangan kanan
saya membelai-belai rambutnya dan tangan kiri tetap meraba CD Susy yang
sudah sangat basah. Saya masukkan tangan ke dalam CD-nya, terus turun ke
bawah tepat di belahan vaginanya, lalu jari-jari saya bermain-main di
belahan vaginanya yang sudah banjir.
“Aaahh Maass.. oughh.. ohh..” dia terus menggelinjang. Pantatnya
naik-turun mengikuti gerakan tangan. Mulut dan tangan kanan saya
langsung mengisap dan meremas-remas tetenya.
“Aaahh Maass.. teruuss.. aahhgghh..” desahnya.
Tangan Susy meremas-remas burung saya yang sudah tegang segera ingin masuk ke sarangya Susy.
Segera
saya buka celana dalamnya. Dan mulut saya mulai turun ke bawah mencium
perutnya dan perlahan-lahan saya ciumi bulu-bulu halus dan vaginanya.
Tangan Susy meremas-remas rambut saya. Saya buka belahan vaginanya dan
nampak kelentitnya yang mungil berwarna merah. Segera saya jilat dan
hisap kelentitnya.
“Aaagghh Maass oouhh.. oughh..” kepala Susy mendongak dan bergerak ke
kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan yang luar biasa yang baru sekali
dialaminya, begitu juga dengan saya. Saya sedot liang vaginanya yang
masih perawan dan berwarna merah.
“Oouhh.. Mass, Susy ngga kuat mass.. oohh.. aahh..” tiba-tiba tubuh Susy
bergetar hebat, pantatnya bergerak ke atas dan bergetar keras.
“Aaahh..” Susy mencapai klimak yang kedua kalinya.
Saya hisap semua cairan yang keluar dari lubang vaginanya.
Kemudian
tubuhnya kembali lemas, matanya terpejam. Segera saya buka pahanya
lebar-lebar dan arahkan batang kejantanan saya tepat di liang vaginanya.
Susy merasakan sesuatu yang menekan kemaluannya. Matanya terbuka sayu
dan lemas.
“Mas.. jangan maass, Susy masih perawan.” katanya tetapi pahanya tetap terbuka lebar.
“Katanya Susy pengen ngelihat punya Mas keluar cairan.”
“Iya, tetapi Susy ngga pernah beginian, Susy ngeri dan takut sakit..”
“Jangan kuatir, Mas pasti pelan-pelan.”
Segera saya basahi batang kemaluan saya dengan ludah, setelah itu saya
arahkan ke lubang vaginanya, setelah pas, perlahan-lahan saya tekan
masuk, sempit sekali rasanya.
“Achh Mass sakit..” tampak wajahnya menahan sakit
“Pelan-pelan Mas, sakit!” segera berhenti aksi saya mendengar keluhannya. Setelah dia mulai tenang, saya tekan sekali lagi.
“Akhh.. Maass.. pelan-pelan.” tangannya memegang sofa dengan kuat.
“Tenang Sus, jangan tegang, nanti juga enak.”
Kemudian saya lumat bibir Susy, dan dia pun membalas, segera saya tekan
lagi sekuat tenaga. Saya mencoba sekali lagi, lalu melenceng keluar.
Tidak putus asa, saya coba lagi.
“Achh.. Mass Bimo, sakit!”
Saya tidak peduli dengan teriakannya, dengan lebih agak keras saya tekan
kemaluan saya dan, “Bless..” torpedo besar saya masuk setengah, terasa
ada yang robek di lubang kemaluannya.
kepala Susy mendongak ke
atas menahan sakit, Saya diamkan beberapa saat, lalu saya tekan lagi dan
masuklah semua batang kejantanan saya ke sarang Susy.
“Achh Mas.. sakiitt.. pelan-pelan Mas.” saya berhenti sebentar, lalu
saya coba masukkan lagi. Semakin dia berteriak, semakin bertambah nafsu
saya. Lalu saya tekan sekuat tenaga dan masuklah semua senjata
keperkasaan saya. Saya keluarkan pelan-pelan dan saya masukkan lagi dan
seterusnya.
“Ahh.. ahh.. Mass sakit.. teruuss ahh.. mmhh..”
Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Rupanya dia mulai terangsang
lagi. Semakin lama, saya percepat goyangan. Tangan saya meremas-meremas
payudaranya.
“Ohh Sus.. kamu cantiik Sus..”
“Mass, teruss Mass, akhh.. Susy ngga kuat Mass.. aghh..” pantatnya ikut
naik turun mengikuti irama pantat saya yang naik turun. Saya merasakan
nikmat yang tiada tara. Terasa ada sesuatu yang kuat ingin keluar dari
alat vital saya, rupanya saya akan segera klimaks.
“Maass.. oougghh Mass, Susy ngga tahaan.. oughh Mas Bimoo.. aahh!” Susy
berteriak histeris sambil tubuhnya bergetar dan pada saat yang bersamaan
keluarlah air mani saya menyembur dengan deras ke dalam vagina Susy.
“Ooughh Sus saya keluaarr, oohh.. creet.. crreet.. creett..” sperma saya
mengalir dengan kencang, tubuh saya bergetar dan berguncang hebat.
Tangan Susy mencengkeram erat pundak saya dan saya mendekap erat tubuh
Susy yang putih mulus. Setelah itu kami berdua langsung lemas. Terasa
ada sesuatu yang menarik-narik dan menjepit batang kejantanan saya.
Terasa hangat batang kemaluan saya. Banyak sekali cairan yang keluar.
Mata
Susy terpejam merasakan kenikmatan yang ketiga kalinya. Tubuhnya
benar-benar tidak berdaya dan pasrah. Tubuh kami tetap berpelukan dan
kejantanan saya tetap di dalam kemaluannya.
Saya ciumi bibir dan
seluruh wajahnya. Setelah itu saya lepas tubuhnya dan dari lihat batang
saya dan vaginanya ada cairan darah perawan yang menetes di bibir vagina
dan sofa. Sesaat kemudian, nampak Susy menitikkan air mata.
“Mas.. kenapa kita melakukan ini, Susy sudah tidak perawan lagi..” dia
terus mengeluarkan air mata. Saya terdiam, dalam hati menyesal, mengapa
saya sampai lupa diri dan betapa teganya telah menodai seorang gadis
yang bukan milik saya. Saya seka air matanya sambil mencoba
menenangkannya.
“Maafkan saya Sus, saya lupa diri, saya akan mempertanggung-jawabkan perbuatan saya Sus.”
“Mas, peluk Susy Mas..” segera saya peluk dia dan cium keningnya. Dia pun memeluk saya dengan eratnya. Tubuh kami masih bugil,
“Susy sayang Mas bimo”
“Saya juga sayang kamu” jawab saya.
Setelah itu dia tersenyum, tetapi air matanya tetap mengalir, saya seka
air matanya. Setelah puas saling berpelukan, kami segera memakai
pakaian. Bercak darah Susy mengenai sofa atasan saya. Saya ambil sapu
tangan dan mengelap hingga bersih.
“Mas, Susy mohon jangan ceritakan ini pada siapa-siapa!”
“Saya ngga akan cerita pada siapa-siapa, ini adalah rahasia kita berdua.”
Setelah semua rapih, kami kembali berpelukan. Setelah itu kami keluar
dari ruangan bos. Tidak begitu lama, teman-temannya masuk dan
mengajaknya pulang.
Besok paginya, Susy datang duluan dan ketika saya masuk,
“Selamat pagi Mas” dia memberi salam. Ah, senyumnya manis sekali,
“Selamat pagi sayang”
Saya hampiri dia dan kecup keningnya lalu bibirnya. Dia membalas ciuman
tadi. Ah, indah sekali hari ini. Susy masih PKL 2 minggu lagi.
Perbuatan
kami kemarin bukan membuat kami insyaf, kami berdua melakukan lagi di
ruangan bos, di meja, di kursi, di balik pintu, dengan posisi berdiri
atau doggie style, seperti yang pernah kami lihat di film BF.
Terkadang
Susy saya suruh membolos dan janjian di hotel. Kami sering melakukannya
dari pagi hingga sore. Ternyata Susy orang yang hiperseks dan gampang
terangsang.
Benar-benar kenikmatan yang tiada tara, kami tidak
pernah menyesali. Setelah 2 minggu berlalu, mereka telah selesai PKL,
hubungan kami tetap berlanjut hingga akhirnya, dia di jodohkan oleh
orang tuanya.TAMAT
Posted by : Bandar Poker Terpercaya
Ngeseks Dengan Siswi Sekolah SMK lagi Magang
Ini adalah sebuah kisah nyata pemerkosaan di malam hari valentine
yang pernah ditulis dan dituturkan oleh seorang gadis siswi SMU yang
saya ubah dalam bentuk cerita pendek, semoga bisa diambil hikmahnya
dalam cerita berikut ini.
Kania adalah seorang gadis remaja
berusia 17 tahun, gadis metropolis yang tinggal di gang kecil disudut
Jakarta, cuma memiliki gaya hidup layaknya orang berkecukupan, ayahnya
hanya seorang satpam/security di sebuah gedung perkantoran, dan ibunya
seorang pembantu rumah tangga orang gedongan.
Untuk ukuran gadis
metropolis Kania tergolong cantik dan seksi, disamping masih sekolah
Kania nyambi sebagai gadis panggilan, ini semua karena tuntutan gaya
hidup metropolitan, mengikuti kebutuhan trend zaman tanpa memikirkan
kondisi orang tua, yang penting tidak ketinggalan dalam pergaulan.
Agen Judi Online - Siang
itu Kania minta ijin sama ibunya untuk pergi pesta hari Valentine,
namun ibunya tidak memberikan ijin, karena ibunya merasa kania gak
pantas ikut acara orang-orang gedongan gitu, tapi karena kania merupakan
ABG yang sudah terlanjur gaul, ala anak-anak ABG metropolis lainnya,
kania tetap ngotot walaupun tidak diijinkan untuk pergi ke pesta malam
valentine.
“Bu ntar malam kania mau pergi pesta valentine sama teman-teman….boleh ya…”
“Kania…kamu itu mestinya ngaca…kita ini siapa…jangan sok pesta-pestaan deh…makan aja masih susah…”
“Yah ibu…kania udah kadung janji nih sama teman-teman….kan gak enak ntar…ayah gak ada ini ntar malam…”
“Justru kalo ayah lu gak ada….lu jangan pergi gitu…ibu kuatir kalo lu jalan malam-malam gitu….ini jakarta nia…”
“Yah biasanya juga kania keluar malam gak papa bu….”
“Emang sih…tapi pestanya ini yang ibu kuatir nia….”
“Bodo deh bu…pokoknya ibu ijinin atau gak..nia tetap jalan pokoknya…”
“Nia kalau orang tua gak ngijinin itu lu jangan maksa….ntar kenapa-napa lu di jalan…”
“Ya gak lah bu….yang penting ibu redo aja deh…ya…”
Ibunya
kania masih berat untuk memberikan ijin pada kania untuk pergi kepesta,
tapi kania tetap aja gak peduli, apa lagi kalau malam hari gitu ayahnya
pergi dinas jaga di perkantoran, dibilangan kuningan dekat rumahnya.
Kania pergi dengan pacarnya, dengan dandanan yang agak seksi, kania
boncengan motor menuju ketempat pesta disebuah diskotik, kania pacaran
secara backstreet dengan reihan, karena memang kania belum mendapat ijn
untuk pacaran.
Pesta berjalan dengan meriah, dipanggung Ada yang
menari dengan hotnya, semua pengunjung pesta sudah mulai panas mengikuti
suasana, sebagai remaja ABG yang masih belia, kaniapun larut dalam
suasana pesta, reihan sudah mulai mabok alkohol, dia terus membujuk
kania agar mau minum bersamanya, dengan segala bujuk rayunya kania
menuruti saja. Pesta tambah panas suasananya, reihan sudah kehilangan
kendali, dia bujuk lagi kania agar mau meninggalkan tempat pesta,
“Kania…kita cabut yuk…aku udah malas disini…rame banget…lagian aku kasian sama kamu, ntar kamu tumbang lagi…”
“Ntar deh….aku masih asyik nih…..”
“Tapi kamu udah mabuk berat tuh….aku gak tega liat kamu….kita istirahat dulu aja…ntar kita kesini lagi ya…”
“ya deh….kita kemana….”
“Ya udah kamu ikut aku aja….pokoknya tempatnya lebih asyik dari ini….ya…”
kania
sudah seperti kerbau dicocok hidungnya. Reihan Dan Beberapa teman
laki-lakinya meninggalkan pesta, mereka naik Mobil bobby teman reihan,
Reihan membawa kania kesuatu tempat sepi diluar kota, kania sudah mabuk
berat, dia tidak tahu kalau reihan Dan teman-temannya sudah berniat
jahat.
Sampai disebuah rumah kosong, kania diperkosa secara
bergantian Sama reihan Dan 8 orang temannya, kania tidak berdaya
menghadapi perlakuan bejad reihan Dan teman-temannya. Setelah memperkosa
kania, keesokan harianya, kania ditinggal begitu saja oleh reihan
kekasihnya.
Dengan tubuh yang masih lemah kania berusaha mencari
bantuan, Seorang bapak yang merasa iba melihat keadaan kania, mengantar
kania melaporkan kejadian tersebut ke polisi, Dan bapak itupun
menghubungi orang tua kania, ayah Dan ibu kania yang sudah begitu cemas
dari semalam mencari, langsung menyusul kekantor polisi, ayah Dan ibu
kania begitu terpukul melihat apa yang dialami anaknya,
“Itulah nak….kamu gak mau dengar omongan orang tua….kalau sudah beginikan yang Ada cuma penyesalan…”
Kania hanya terdiam, ayah kania marah besar, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Ternyata
kado valentine yang diterima kania, adalah sesuatu yang sangat
menyakitkan, kania sangat trauma dengan kejadian tersebut.
Memang
polisi berhasil menangkap reihan Dan teman-temannya, tapi hukuman
seberat apapun yang diterima reihan Dan teman-temannya yang telah
memperkosa kania, tidaklah sebanding dengan luka kania yang akan ia
derita seumur hidupnya. semoga tidak ada lagi kania kania lainnya diluar
sana. TAMAT.
Posted by : Bandar Poker Terpercaya
Diperkosa Pacar Saat Pesta Malam Hari Valentine
Namaku Risma seorang polisi wanita yang bertugas di sebuah kabupaten
kecil di negeri ini. Seperti layaknya anggota polwan, tubuhku langsing
dan kencang karena hasil latihan fisik rutin yang selalu di lakukan
setiap hari. Warna kulitku kecoklatan khas negeri ini, banyak orang yang
mengatakan warna kulitku eksotis. Tinggiku 169 dan tergolong tinggi
semampai. Banyak orang yang bilang, semula tidak kupercayai, bahwa aku
tergolong wanita dengan hasrat seksual yang besar. Mereka mengatakan ini
karena sosok tubuhku agak bungkuk seperti bongkok udang. Tentu semua
omongan ini hanya kuanggap omong kosong. Namun perlahan aku seperti
membuktikan sendiri kebenaran omongan ini.
“rrrrrrrt,rrrrrrrrrrt” Tanda getar di ponsel menandakan ada sinyal sms masuk.
Sambil
duduk di jok motor aku buka hp dan membaca isinya , “ Hai Mbak sexy
kutunggu kamu di kontrakkan sudah kusiapkan kejutan yang manis buat
kamu”.
Itu sms dari laki-laki misterius yang telah berhasil membuatku jatuh hati dan menyerahkan segalanya.
Naluri
kewanitaanku secara alamiah bangkit bahkan hanya dengan membaca sms
ini. Betapa mahirnya laki-laki yang bernama si Alex ini membuatku
ketagihan secara seksual.
Dengan hati yang berdegup secara
kencang, aku pacu sepeda motorku untuk menuju kontrakan Alex yang
terletak tidak jauh dari asrama tempatku tinggal. Sebagai wanita, kami
dibudayakan tertutup secara seksualitas. Bahkan kami tidak diajarkan
oleh leluhur kami untuk menikmati aktifitas bersenggama dan berhak
memperoleh kenikmatan yang sama seperti halnya laki-laki. Namun Alex
perlahan namun pasti mengajarkanku arti nikmatnya berhubungan badan.
Agen Judi Online - 10
menit kemudian sampailah aku di kediaman Alex yang cukup mewah untuk
ukuran warga kabupaten ini. Alex sendiri adalah seorang mahasiswa anak
dari orang tua yang cukup berada. Tubuhnya hanya sedikit lebih tinggi
dariku dan dia berkulit putih. Usianya 4 tahun dibawahku, Posturnya
sangat terjaga karena dia rajin berolahraga. Awal pertemuan kami terjadi
di sana.
Sebagai anggota kami diharuskan untuk menjaga bentuk
tubuh. Apalagi untuk wanita, bulliying dari senior akan sangat sadis
bila kedapatan tubuh kami sedikit berlemak. Sejak lulus dari asrama,
olahraga pagi adalah makanan sehari-hari. Secara rutin aku berlari,
fitness dan mengikuti aerobik yang diadakan di gor olahraga ataupun
stadion kabupaten.
tempat fitnes Jos Gym yang menjadi saksi awal
pertemuanku dengan Alex. Saat itu, ditengah keasyikan berlatih ada
seorang laki-laki yang mendatangi dan menyapa.
“ halo, selamat sore, maaf mengganggu Mbak ini aparat ya?”
“ iya benar, Mas siapa ya??”
Jawabku dengan nada tegas dan ketus karena kami memang dilatih demikian.
“ perkenalkan nama saya Alex” sambil menjulurkan tangan, tanda ia ingin berkenalan.
“ Risma” jawabku sambil menjabat tangan Alex
“ Mbak maaf ya gerakannya sudah bagus kok, tapi kurang tepat, ini saya tunjukkan gerakan yang benar”
Alex kemudian mengambil dumbel tersebut dan mencontohkan gerakan yang tepat dibandingkan gerakan yang tadi aku lakukan.
“ Untuk latihan kaki gerakan yang benar seperti ini Mbak, harus jongkok
sampai kebawah ,dengan ini Mbak bisa membentuk pantat, betis, tungkai
dan tumit sekaligus”
Aku memperhatikan dengan seksama, sambil
menaruh kesan awal yang baik kepada pemuda ini. Bahasanya baik, sopan,
tempangnya ganteng, dan yang terpenting dia berani untuk mengajak
ngobrol seorang anggota. Bukan rahasia umum, banyak laki-laki yang
selalu melirik atau terpesona dengan kecantikan maupun kesexyan polwan
yang biasa berbalut busana kerja ketat, namun sayang tidak mempunyai
KEBERANIAN untuk mendekati kami. itulah yang membuat beberapa diantara
kami kesulitan untuk menemukan pasangan hidup.
Tapi pemuda ini
berbeda. Dia bisa mendekatiku dengan lembut dan sopan seperti gentleman.
Mungkin itu alasan dia segera mendapatkan tempat di hatiku. Sore itu
kami lalui dengan penuh senyum dan canda. Obrolan diantara kami begitu
cair dan akrab. Kuperhatikan dari kaca yang bertebaran di tempat fitnes
ini bagaimana Alex mencuri-curi pandang terhadap kesintalan tubuhku.
Hari itu sebenarnya aku mengenakan pakaian yang biasa saja. Aku
mengenakan kaos ketat tanpa lengan warna merah yang menampilkan
keeksotisan warna kulitku. Mungkin karena ketatnya kaos yang kukenakan,
buah dadaku yang tergolong cukup berisi juga terekspose secara maksimal.
Untuk bawahan aku kenakan celana training panjang yang menutup rapat
sampai mata kaki.
“ sekarang kita latihan trisep ya Mbak Risma” alex berkata sambil mengambil barbell ukuran 4 kg yang berada di rak.
“ bagaimana gerakannya??” tanyaku
Jujur olahrafga fitnes memang baru buatku. Di asrama aku biasa olahraga
lari mengelilingi asrama, push up, sit up, atau berlatih bela diri
karate yang memang diajarkan.
“ pegang barbell dengan kedua telapak tangan Mbak di ujungnya, Seperti
ini. Kemudian angkat kedua tangan Mbak rapat di kepala, trus lengan
ditahan, barbell diturunkan kebelakang kepala, satu set hitungan 10
kali”
Gerakan ini aku lakukan menghadap kaca besar di salah satu
sudut Gym. Pada pantulan kaca aku bisa melihat kedua tanganku terangkat.
Kaos tanpa lengan yang kukenakan membuat ketiakku dapat terlihat jelas
oleh Alex. Dia berdiri tepat dibelakangku untu menahan kedua lenganku
agar tetap lurus. Alex terlihat sangat terpesona dengan kedua ketiakku
yang mulus tanpa bulu itu. Selain itu posisi ini membuat bulatnya dadaku
semakin menonjol karena kedua tanganku terangkat tinggi keatas.
“ ayo mulai Mbak 1……2………3”
Gerakan latihan trisep itupun dimulai
dengan sebuah pantulan cermin yang cukup membuat jantungku berdebar.
Posisi kami benar-benar menempel. Dapat kurasakan nafas Alex yang
berderu lebih cepat. Bahkan tanpa Dia sadari ada benda yang tiba-tiba
menonjol di bawah celana trainingnya. Alex terangsang batinku.
“ Mbak Risma harum, aku suka bau badan Mbak….10 cukup”
Bisik Alex ketelingaku sambil mengambil barbell yang cukup berat untuk kuangkat .
Sambil mengambil nafas karena kelelahan dan sedikit horny kami lanjut
ngobrol. Entah kenapa aku mudah sekali horny. Saat inipun wajahku
bersemu merah, orang awam pasti melihat wajar wajahku merah karena habis
olahraga tapi jujur sebenarnya aku terangsang. mungkin karena melihat
seorang pria tampan yang berdiri tepat dibelakangku sambil pandangannya
sangat mengagumi kemolekan tubuhku membuatku sangat terangsang. Atau
juga karena tingkat stress di lingkungan kerjaku yang sangat tinggi yang
membuatku mudah terangsang, entahlah.
“ Mbak kenapa ikut fitnes disini?”
“ iya biar badanku gak gemuk”
“ badan udah sexy gini kok dibilang gemuk”
“ hush badan semok gini kalo diliat seniorku masih dibilang gemuk tau”
“ berat ya pekerjaan Mbak”
“ iya makanya jarang ada cowo yang deketin aku”
Tanpa sadar aku
mengucapkan pikiran negatif yang timbul sendiri. Mungkin karena perasaan
bahwa kami ini karena tugas menjadi bukan seperti wanita normal.
“ ada aku kok Mbak Tanti yang mau sama kamu he he” kata Alex sambil bercanda
“ ha ha nanti juga kamu ketakutan sama aku, kayak cowo kebanyakan”
Ujarku sambil melagkah ke ruang ganti untuk berganti baju.
Pertemuan
kami hari itu diakhiri tanpa ada yang spesial. Kami melangkah pulang
kerumah masing-masing untuk kembali beraktifitas keesokan harinya.
Namun
mungkin karena pertemuanku yang pertama itu dengan Alex, fitnes menjadi
semakin rutin kujalani. Setiap sore kudatangi Jos Gym untuk berlatih.
Alex juga demikian, dia selalu ada di tempat latihan setiap aku ada
disana. Setelah dua mingguan rutin belatih kami baru tahu kalo
sebenarnya rumah kami berdekatan. Jarak rumah kontarakan Alex hanya
berjarak sekitar 7 menitan dari asramaku.
Selama dua minggu itu
entah kenapa aku selalu ingin tampil sexy di hadapan Alex. Aku selalu
mengenakan baju ketat tanpa lengan yang membuat lekuk tubuhku terlihat.
Bahkan yang juga membuatku malu, aku mengenakan training panjang ketat
yang bahkan membuat celana dalamku kadang-kadang terlihat. Penampilanku
yang demikian rupanya membuat Alex juga semakin berbinar-binar matanya.
Sering ketika kami sedang Alex tiba-tiba ijin untuk ke kamar mandi,
katanya kebelet ingin buang air.
Hanya dalam dua minggu perubahan
telah tampak di tubuhku. Pantatku semakin kencang, dan mungkin yang
membuat Alex semakin berbinar adalah dadaku terlihat semakin berisi
akibat latihan yang rutin. Gairah dan libidoku rupanya ikut berubah
setelah latihan yang rutin. Kurasakan tubuhku begitu bergairah, namun
sebagai wanita yang tidak tahu cara melampiaskannya, gairah ini kupendam
sebisanya.
Sering terjadi ketika di asrama, gairahku meninggi
kususnya pada malam hari. Biasanya menjelang tidur dengan libido seperti
ini, kulepas seluruh busana yangmelekat di tubuhku, kadang cd tetap
kekenakan kadang juga kutanggalkan . Sering teman-teman kamar yang
tinggal seasrama terkejut ketika bangun dan menyadari bahwa sahabatnya
tidur tanpa sehelai benangpun.
Buatku pribadi pengalaman tidur
telanjang merupakan salah satu bentuk pelampiasan terhadap gairah yang
begitu memuncak. Sering aku tidur tengkurap agar putingku yang tanpa
penghalang bergesekan dengan seprei kasur dan sensaninya luar biasa. Cd
yang melekat di daerah kewanitaanku sering kulepas dan tanganku yang
nakal sering menggeseknya dengan guling atau selimut. Aku termasuk
wanita yang pembersih. Setiap seminggu sekali selalu kucukur
rambut-rambut yang tumbuh di arena intim dan ketiakku, dan melumurinya
dengan ramuan tradisional yang mampu membuatnya bersih dan wangi.
Pengaruh
libido dan hormon seksual jelas mempengaruhiku, dan jujur akupun telah
melakukan eksperimen seperti tidur telanjang untuk menyalurkannya, namun
hingga detik itu aku masih belum tau artinya sebuah kenikmatan seksual,
sampai pagi itu Alex mengajakku untuk aerobik pagi bersama.
“ mbak Risma besok aerobic pagi bareng yuk”
Itu bunyi sms Alex pada saat aku sedang bersiap tidur.
“ ayo kebetulan besok hari sabtu,kantor libur, jadi gak terburu-buru untuk apel pagi” jawabku
“horeeee, o ya boleh request gak Mbak Risma?”
“request apa ya Lex?”
“besok Mbak pake kaos merah yang sexy itu ya!”
“emang kenapa Lex?”
“gak apa Mbak , Alex senaeng aja kal liat Mbak pake baju itu”
“yau udah besok Mbak pake baju itu deh”
“ makasih ya Mbak, besok jam lima ditunggu ya deket stadion asrama”
“ haa jam lima??? Gak kepagian tuh Lex??”
“ enggak Mbak udah rame kok jam segitu”
“ ya uda jam lima teng mbak sudah disitu, awas kamunya jangan telat ya mbak push up nanti”
“ siap Komandan”
Setelah tidur yang singkat, akupun bangun untuk kemudian sebentar
menggosok gigi dan mengenakan pewangi tubuh, aku berangkat menuju
stadion dekat asrama tepat jam lima pagi. Betapa terkejutnya aku karena
stadion masih sepi sekali. Bahkan suasanapun masih gelap.
“ pagi Mbak Risma, mari masuk” seru Alex menaymbutku di parkiran. Sikapnya masih gentel seperti biasa.
“ Alex kamu hebat tepat waktu, tadinya Mbak udah mau ngepush kamu. tapi ini masih sepi sekali, katamu udah rame??”
“ hush sini deh Mbak ada yang Alex mau omongin ama Mbak”
Kami
kemudian masuk ke stadion. Dengan lapangan yang biasa mementaskan
pertandingan tim daerah kami yang berlaga di divisi 2. Tribun penonton
yang kosong. Lampu sorot yang berfokus menyorot ke lapangan. Sitambah
udara pagi. Tentu suasana agak horror dan menyeramkan.
Alex kemudian terus berjalan mengajakku kesebuah sudut stadion yang remang-remang.
“ Alex awas ya jangan macem2!!! kamu kan tau siapa Mbak”
Kataku dengan nada tegas karena naluri polisi yanglekas curiga dengan modus Alex yang sangat mencurigakan ini.
“ nggak deh Mbak, Alex toh tau Mbak jago karate, bisa bonyok nantinya .
Apalagi kalo dipenjara takut banget deh Mbak. Ini alex Cuma mau jujur
saja…..”
“Jujur apa alex???cepet donk ngomongnya!!! Atau mbak panggi l temen-temen mbak yang lagi patroli sekarang!!!” ancamku
“ ampun Mbak jangan donk, Alex Cuma beliin ini kok buat Mbak.” Kata Alex
sambil menyodorkan satu bungkusan kado warna pink yang terbungkus
sangat indah.
“ ya ampun Alex kejutan apa ini??kamu baik sekali sama Mbak, jadi malu nih”
“ dibuka donk Mbak kadonya” kata Alex
Dalam hati aku sangat
bersyukur, akhirnya dapat juga kado dari seorang pria. Sudah lama aku
memendam rasa iri ketika ada hari valentine, para pasangan saling
berbagi kado, aku hanya merayakannya dengan teman sesama wanita di
asrama. Ketika kubuka kado yang terbungkus indah itu, betapa terkejutnya
ketika melihat kado ini adalah sebuah kalung emas berbandulkan tanda
cinta, dan sebuah coklat import yang pastinya mahal.
“ Alex inikan mahal. Kamu yakin ini buat Mbak????”
“iya Mbak sejak pertemuan pertama Alex sudah jatuh cinta sama Mbak,
kalung sama coklat itu hanya wujud cinta sama sayang alex sama mbak kok”
“ kamu baik banget Alex.” Kataku sambil sedikit menitikkan air mata karena terharu.
“ sini mbak Alex pakein kalungnya, Alex sengaja minta Mbak pake baju
merah ini biar leher Mabak yang jenjang bisa dipasangin kalung cinta
ini. “
Masih bergetar rasanya perasaan ini melihat sebuah kejutan dari pria
tampan dihadapanku. Begitu romantis dirinya untuk membuatka terdiam
ketika tangannya yang kokoh mengalungkan sebuah kalung di leherku.
Sangat lembut dan telaten dirinya untuk memasang kalung cinta di
leherku. Masih dalam suasana spechless dan terpesona, aku terlambat
menyadari dan begitu pasrah bahkan tanpa perlawanan ketika Alex mulai
memelukku dan langsung mendaratkan ciuman di bibirku. Ini adalah ciuman
pertama yang kualami dan rasanya begitu menggairahkan.
Alex
memelukku demikian erat, bibir kami berciuman dengan begitu bergelora.
Kunikmati setiap momen ini, saat-saat dimana bibir kami saling bertemu,
saling menghisap, saling menjilat. Dengan lihainya Alex mendaratkan
ciuman yang begitu dalam, sangat intim, sampai membawaku terbang
langsung ke awang-awang. Mungkin sekitar 5 menitan kami saling berpagut.
Tanga kanan Alex memegang kepalaku dengan lembut, untuk kemudian
menatapku dengan pancaran penuh dan cinta menggelora.
“ Mbak Risma aku cinta banget sama Mbak”
Kata Alex singkat untuk kemudian memagut mulutku dan kami kembali
tenggelam dalam perciuman yang begitu panas, mengalahkan dinginnya udara
pagi hari itu. Dengan sabar Alex memanduku yang masih hijau dalam
masalah ciuman ini. Lidahnya membuka perlahan mulutku dan mengundang
lidahku untuk saling berbagi cairan kenikmatan. Dengan ragu kujulurkan
lidahku kedalam mulutnya dan disambut dengan hisapan yang begitu
sensasional. Alex sangat mahir berciuman dia bisa membuatku begitu
terangsang padahal tangannya tetap memeluk tubuhku tanpa beranjak
kemana-mana.
Perlahan lidahku dikulumnya, untuk kemudian aku ganti
mengulum lidahnya. Begitu panasnya kami berciuman. Dengan begitu mahir,
Alex kemudia melepas pagutannya untuk kemudian berbisik ketelingaku.
“Mbak percaya sama Aku ya, Alex mau bawa Mbak ke langit ketujuh”
Alex
membisikkan kalimat itu sambil menatap wajahku yang telah merah padam
karena malu. Anggukan mungkin jawaban terbaik yang bisa kuberikan padnya
karena bibirku sudah terbisu tidak mampu mengucap satu katapun. Alex
melanjutkan dengan membimbingku untuk berdiri bersandar di sudut kecil
stadion. Dalam posisi ini Alex langsung menyusur pori-pori leherku.
Menghirup aromanya pelan, untuk kemudian memberikan ciuman-ciuman kecil
yang intens disekitarnya. Ciuman untuk merangsang libidoku. Tangan
kirinya menengadahkan daguku untuk meudahkannya mencium dan menghisap
keindahan leherku. Posisiku saat ini mendangak sambil berdiri, dengan
seorang pria yang asyik mengoral leherku yang jenjang.
“aaaarrrgggghhhhhh”
Hanya
itu yang dapat keluar dari bibirku, sambil tanganku mengepal di balik
bahu Alex berusaha mengendalikan ledakan-ledakan syahwat yang mendesak
keluar untuk dipuaskan. Tangan kanan A lex mulai bergeriliya menyentuh
bahuku yang tanpa pelindung. Mengelusnya perlahan centi demi centi. Alex
kemudian menghentikan hisapannya, meninggalkanku dengan penasaran dan
wajah yang merah padam ingin dipuaskan. Alex tersenyum melihat wajahku
sambil berucap
“Mbak semakin cantik saja kalo begini”
Kutampar
pelan dirinya untuk menyembunyikan kemaluanku akan wajahku yang begitu
bergairah. Dengan perlahan Alex memasukkan kedua tangannya masuk ke sela
ketiakku dan mengangkatnya ke atas rapat disisi kepalaku.
“pegang besinya Mbak!”
Kata
alex sambil meletakkan tanganku untuk memegang besi yang menggantung 10
cm diatasku. Dalam postur berdiri menyandar, dan kedua tangan terangkat
tinggi ke atas, ditambah balutan baju ketat merah, Alex secara perlahan
mulai menempatkan kedua tangannya disekitar buah dadaku yang masih
terbungkus bra. Dia sisir perlahan tepi luar dadaku untuk kemudian
membuat gerakan berputar di sekiitar putingku yang telah mengacung
tegak. Kupegang erat besi yang ada di atas kepalaku, sambil mataku
terpejam dan dan kedua bibirku tertahan.
“hggggggggggggh”
Aku
tak tau apa yang terjadi tapi rasanya organ intimku berdenyut kemudian
menyemburkan cairan yang membuat semua tubuhku bergetar, darah seperti
sampai diubun-ubun, dan semua pikiranku kosong terbawa dengan erotisnya
permainan Alex. Ini adalah orgasmeku yang pertama. Padahal Alex baru
memainkan putingku dari luar. Alex memelukku erat sambil memberiku
kesempatan meredakan orgasmeku. Setelah badai nikmat itu reda. Alex
memulai kembali geriliyanya terhadap tubuhku dengan mengangkat kaosku
sampai keatas dadaku.
“ jangan dilawan ya Mbak, tetap pegang aja besi itu Alex mau buat Mbak mabuk kenikmatan”.
Kuturuti permintaannya. mungkin benar karena sensasi orgasme yang baru
saja kualami membuatku mabuk kenikmatan. Alex turun ke perutku yang
telah terbuka menghirup aromanya
“ aroma Mbak membuatku tergila-gila”
katanya untuk kemudian dengan
rakus menyerbu pusarku dan memainkan lidahnya menari-nari disana.
Rasanya geli namun nikmat. Kembali kutengadahkan wajahku kelangit-langit
sambil menggenggam erat besi yang melintang diatasku.
Sambil
menjilat pusarku tangan Alex turun untuk membuka celana trainingku.
Dalam posisi tertengadah aku tidak menyadari ketika celanaku sudah
terlepas meninggalkan cd warna merah yang masih melekat menjadi
pertahanan terakhirku. Alex menyentuh pahaku sebelah luar dan sejenak
kembali mengembalikan kesadaranku. Kulepas peganganku di palang dan
kubangunkan Alex untuk berdiri berhadapan denganku.
“ jangan Alex Mbak malu”
“gak apa Mbak percaya sama Alex”
“sudah kamu disini saja jangan lihat kemaluan Mbak, malu”
“iya Mbak”
Alex kemudian menurut. Tapi dia kembali menciumi ku dan
kami saling berpagutan mesra. Aku masih berdiri hanya dengan cd merah
yang menutupi bagian bawah tubuhku. Kembali kedua tangan Alex membuka
sela-sela ketiakku dan membawanya keatas kepalaku untuk memegang palang.
Kuciumi dia dibibirnya dengan sedotan-sedotan dan permainan lidah yang
membara . Ditengah pagutan itu tangan Alex tiba-tiba masuk ke dalam
celana dalamku dan menyentuhnya dari perbatasan anus sampai ke pangkal
klitoris.
“ Youre shaved Mbak, betapa beruntungnya aku”
Itu bisiknya sambil naik menaik turunkan tangannya membelai daerah
kemaluanku dari dalam cd merah. Ini juga pengalaman pertama daerah
kewanitaanku disentuh oleh seorang laki-laki yang diam-diam aku cintai
dan rasanya begitu luar biasa. Kulepas ciuman kami, dikarenakan desakan
rangsangan dari bawah tak mampu kutanggung kembali, smpai harus
kutengadahkan lagi wajahku keatas memandang langit.
“ kamu cantik Mbak Risma, kamu sexy sekali”
“………hgg……”
Tidak mampu kutahan. Dengan tangan Alex yang masih di area intimku
kujepeit tangan itu. Aku orgasme. Semua aliran darahdalam tubuhku seolah
berkumpul di satu titik vagina dan meledak disana. Oooooow nikmatnya.
Begitu nikamatnya. Tangan Alex tetap mengocok cepat meskipun kujepit
erat.
“ ayo Mbak Jangan ada yang ditahan nikmati sepenuhnya!!!!”
Bisik Alex kepadaku.
“hahhhh…………”
Begitu nikmatnya… pikiranku seolah sudah sampai di kahyangan.
Sensasi ini begitu dahsyat. Membuatku melepas pegangan palang dan terjatuh di pelukan Alex.
“ ( heh…..heh….hehhh……) A…Alex”
“Ya Mbak” jawab Alex sambil memeluk tubuhku
“nikmat balet Alex”
“bener Mbak?”
Aku mengangguk
“kenapa bisa senikmat ini batinku
“Alex akan terus member kenikmatan buat Mbak, yang penting Mbak percaya Alex”
Aku kembali mengangguk.
Pagi
itu merupakan petting awal yang akan memulai petualangan seksualku yang
luar biasa bersama Alex. Tentu tidak ada olahraga hari itu. Lututku
kopong seperti kehilangan kekuatan. Namun Alex setia menemaniku sampai
aku beranjak dari parkiran stadion menuju asramaku kembali.TAMAT
Posted by : Bandar Poker Terpercaya
Ngentot Polwan Cantik dan Seksi Sampai Orgasme
Namaku William usiaku baru menginjak 17 tahun dan aku sebentar lagi
akan duduk dibangku kuliah, aku akan menceritakan pengalamanku ngentot
ketika kehilangan keperjakaanku waktu masih duduk dibangku SMA kelas 2.
Wajahku biasa-biasa aja ngak ada yang istimewa, namun aku memiliki
kelebihan mungkin agak luar biasa dibandingkan dengan orang kebanyakan
yaitu mempunyai kontol yang lumayan besar lebih kurang 18 cm dengan
diameter 4,5 cm. Padahal waktu tidur adek kecil ku itu Cuma 6 cm.
Cerita
perselingkuhan ini berawal dari adanya hajatan dirumah nenekku yang
dari ibu, kebetulan adik ibuku menikah. Semua keluarga dari ibu bermalam
dirumah nenek mulai dua hari sebelum pesta dilangsungkan. Rumah nenekku
tidak terlalu besar sedangkan keluarga dari ibuku semua berjumlah 14
orang beserta anak-anaknya yang ikut kerumah nenekku, semua datang
sekeluarga hanya tanteku yang bernama Tante Lia datang sendiri karena
suaminya sedang tugas keluar kota dan belum mempunyai anak. Tante Lia
usianya sekitar 36 tahun wajahnya cantik dan tubuhnya sedikit gemuk
namun padat terawat maklum orang kaya.
Agen Judi Online - Karena dirumah udah penuh,
maka tante Lia mau menginap di losmen dekat rumah nenekku, aku
mengantarnya naik motor, kemudian tanteku memilih kamar VIP yang full
AC, malam itu aku pulang dan bermalam dirumah nenekku.
Pagi harinya aku disuruh mengantarkan makanan ke tante Lia, aku pergi
mengantar seorang diri dan kebetulan tante lia baru bangun dari
tidurnya.
“Masuk William..”katanya sambil membukakan pintu kamar nya
“Baik tante”, jawabku sambil masuk dan meletakkan makanan diatas meja dalam kamarnya.
“Tante terlambat bangun nih… habis semaleman tante ngak bisa tidur…
kayaknya losmen ini serem deh William, jadi tante agak takut jadinya..”,
dia bercerita
“Eh… tunggu dulu ya… tante mau mandi dulu trus mau bonceng sama William ke Rumah Ibu, tante males mau naik becak”, sambungnya.
“baik tante..”, jawabku.
Tante Lia masuk kekamar mandi sedangkan
aku duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar losmennya. Suara air
mengguyur badannya kudengar, dan tiba-tiba otak kotorku berjalan ketika
kulihat lobang kunci kamar mandinya. Aku berjalan pelan-pelan menuju
kamarmandinya terus aku mengintip kedalam, kulihat tanteku lagi
menyabuni seluruh tubuhnya dan aku terpana melihat tubuhya yang mulus
dengan buah dada yang besar dan kulihat lagi bulu vaginanya yang rapi,
mungkin tante Lia rajin merawat dan mencukur bulu vaginanya, aku menelan
ludah dan otomatis kontolku langsung menegang.
Agak lama aku
mengintip tante Lia mandi sambil nafasku ngos-ngosan ngak tahu kenapa
sampai akhirnya tante Lia selesai aku cepat-cepat duduk kembali dikursi
sambil pura pura SMS. Seolah-olah ngak terjadi apa-apa.
“Hayo SMS sama pacarnya ya ?” Tiba-tiba terdengar suara tante Lia didepan ku
“eh enggak tante…masih belum punya pacar “jawabku gugup, maklum orang berbuat salah pasti pikirannya kalut
“William… kamu keluar dulu ya… tante mau ganti baju trus kita berangkat, biar tante mau makan dirumah ibu aja”, kata tanteku.
Aku keluar dari kamarnya dan menunggu diruang loby sampai akhirnya tanteku datang dan kami berdua berangkat kerumah nenek.
Malam
harinya sekitar jam 9 malam tante lia minta diantarkan ke losmen lagi,
dan tante Lia cerita sama ibuku bahwa tante Lia agak ketakutan tidur
sendiri di losmen. Dia meminta aku untuk menemaninya, dan ibuku
mengizinkannya, jadilah aku malam itu menginap di losmen menemani tante
Lia. Berhubung tempat tidurnya single bed maka aku tidur dibawah.
Tante
lia tiduran sambil menerima telpon dari mas Agus suaminya, dari
omongannya tante Lia cerita lagi ditemani aku karena takut keadaan
losmen yang seram ini menurutnya. Sekitar jam 11 malam aku bangun pingin
pipis habis hawa AC membuat ku mau pipis, aku pergi kekamar mandi dan
malai pipis… serr… lega rasanya. Setelah aku membasuk kontolku mataku
tertuju pada celana dalam berwarna crem yang ada digantungan di kamar
mandi.
Iseng aku memegangnya dan kuperiksa celana dalam itu, lalu karena
penasaran kucium celana dalam itu pas dibagian yang menutupi lobang
vaginanya, kuhirup aromanya dan serr… darahku mengalir deras dan detak
jantungku deg-deggan langsung aja aku horny saat itu, kuulang ulang
mencium CD itu dan aku tambah horny saja. Kontolku tegak
setegak-tegaknya.
Dalam pikiranku berkata, wah berarti tante Lia
saat ini tidur ngak pake CD dan ketika keluar dari kamar mandi mataku
otomatis tertuju pada bawah pusar tante Lia yang saat itu terlentang
dengan dengkuran yang halus, namun tidak dapat kulihat dengan jelas
karena lampu kamar yang redup. Malam itu aku ngak bisa tidur, terbayang
tubuh tante Lia yang lagi mandi juga terbayang Cdnya juga terbayang yang
lain-lainnya dengan kontolku yang tegak ngak tidur-tidur… sialan…
umpatku dalam hati.
Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, namun mataku ngak bisa terpejam, tiba-tiba aku dengar suara:
“Will… William.”
Aku pura-pura ngak mendengar.
“Williamo”, kali ini suaranya agak keras dan kayak orang gemetaran.
“Iya tante Lia ada apa?”, tanyaku sambil pura-pura lemas.
“Tolong William tante pinjam selimutnya, ngak tahu nih tante kedinginan..”, balasnya.
Aku bangun dan berjalan menghampirinya sambil menyerahkan selimut yang
aku jadikan alas”, kamu tidur diatas aja William disamping tante…”
“Iya tante…”, jawabku, tetapi dadaku tambah deg-degan, maklum otakku mulai ditumbuhi hal-hal porno.
“Sini selimutnya berduaan biar kamu ngak kedinginan”, katanya, seperti
kerbau dicucuk hidungnya aku nurut aja memepetkan badanku kedekat tante,
maklum selimutnya kecil jadi untuk berdua harus mepet.
Tante Lia miring membelakangiku sedang aku masih terlentang, kudengar
nafasnya teratur dengan halus menandakan dia terlelap lagi, aku
menghadap tanteku dan tak sengaja kontolku menyentuh pantatnya, ada
desiran aneh didarahku dan rasa hangat dikemaluanku, aku sengaja
menyentuhkan kemaluanku di pantatnya dan rasa hangat itu kembali
menjalar, semakin kudekatkan dan semakin menempel aku makin merasakan
kehangatan itu, aku berhati-hati sekali takut tante Lia terbangun aku
menyingkapkan daster bagian belakang tante Lia keatas, oww… terlihat
jelas buah pinggulnya yang kembar sangat mulus, maklum belum punya anak,
dan diantara dua belah pantatnya aku liat ada sebuah gundukan berbulu
dengan garis memanjang ditengahnya. Pikiranku makin tak karuan dan
kulihat penisku, nampak diujungnya mengeluarkan cairan bening yang
lincin langsung kuoleskan keseluruh ujung kepala penisku.
Perlahan
aku sentuhkan penisku ke gundukan berbulu milik tante Lia, “ohh…”, aku
merintih perlahan merasakan sensasi sentuhan penisku pada vagina tante
Lia, kugerakkan sedikit pantatku untuk menekan vagina tante Lia, namun
aku tidak tahan menahan sesuatu yang hendak meledak keluar dari dalam
penisku dan croot… croot… croooot… aku keluar… kupejamkan mataku untuk
menikmatinya,
Kulihat spermaku banyak tumpah dibulu vagina dan paha bagiaan dalam
tante lia, karena takut tante Lia terbangun maka aku segera tidur,
dengan senyum penuh kepuasan.
“William…bangun udah jam 8 pagi”,
sayup kudengar ada orang membangunkanku, aku segera membuka mata dan
melihat tante Lia sudah selesai mandi. Tante Lia memakai handuk yang
dililitkan didadanya sambil tersenyum tante lia menghampiriku dan duduk
disebelahku:
“William tadi malam kamu mimpi ya..?”
“Eng…”, belum sempat aku menjawab tante lia meneruskan bicaranya.
“Berarti sekarang kamu sudah aqil balig, kamu harus mandi wajib, tadi
pagi di paha dan pantat tante banyak kena tumpahin sperma kamu”, kata
tante Lia.
“Maaf tante… William ngak sengaja”, jawabku spontan karena terkejut, “mati aku… Duh malunya…”, bathinku dalam hati.
“Nah lihat tu… burung kamu bangun mulai tadi…”, kata tante lia sambil matanya melihat kebawah perutku.
Astagaaaaaa… Rupanya semalam aku lupa memasukkan burungku kedalam sangkarnya dan mulai pagi tadi dilihat sama tante Lia.
“Maaf tante…”, kataku dengan malu-malu sambil menarik celanaku dan memasukkan batangku kedalam Cdku, tiba- tiba.
“Jangan dimasukkan dulu William…! William kan sudah dewasa sekarang…
namun William belum diketahui William itu sempurna apa tidak…”, kata
tante Lia.
“Sempurna gimana tante..??”, tanyaku sambil menggeruntukan dahiku, untuk
yang ini aku memang ngak tahu, bukan pura pura ngak tahu.
“Kadang ada orang yang sukanya sesama jenisnya sendiri, trus ada yang
impoten akhirnya ditinggal pergi sama istrinya, jadi tante pingin tahu
William sempurna apa tidak, kamu keluarin lagi deh burungnya!”, perintah
tante Lia, Akupun spontan mengeluarkan lagi penisku dari dalam celanaku
yang kebetulan masih kaku.
Kulihat Tante Lia menelan ludah sedikit melirik kepenisku, dan tante lia
berkata “William diam aja ya nanti, William pejamkan mata aja kalau
takut sakit, ini Cuma tes aja koq…”
“Baik tante.”
Aku memejamkan mata, dan aku rasakan tante lia naik
keatas tubuhku tanpa melepas handik yang dipakainya, dan kurasakan
penisku tertempel oleh benda berbulu dan basah sehingga aku merasa
sedikit geli dan terkejut .
“Emm..”, aku berguman sambil terpejam.
“Kenapa William…sakit..??”, agak berbisik suara tante lia dengan nafas sedikit bernafsu.
“Enggak tante…ngak apa-apa.”
Ada sedikit gerakan yang dilakukan tante Lia sehingga vaginanya menekan
penisku kearah atas trus kebawah dan itu berlangsung beberapa saat, aku
merasakan geli yang luar biasa dan aku menggigit bibir bawahku supaya
tidak bersuara, aku membuka sedikit mataku ingin melihat wajah tante
Lia, ternyata tante Lia memejamkan matanya juga sambil menggigit
bibirnya juga, gesekan antara vagina tante Lia dan penisku makin licin
sehingga berbunyi “tet… pret… pret… pret…” setiap tante Lia memaju
mundurkan vaginanya diatas penisku.
Kemudian tante Lia berhenti bergerak, dan dengan nafas agak tak teratur bilang:
“William… sekarang tes terakhir ya…”
“iya tante… William siap”.
Aku merasakan jari tante Lia memegang
penisku bagian tengahnya, sesaat kemudian aku merasakan kepala penisku
menyeruak suatu lubang yang agak lebar sehingga gampang masuknya, aku
merasakannya sambil memejamkan mata dan menikmatinya.
Ketika baru sepertiga masuk aku merasakan ujung penisku membentur
semacam dinding yang berlobang kecil sekali, dan lobang itu kayaknya
seperti cincin, kepala penisku terarah kesana dan kurasakan pemilih
lobang itu yaitu tante Lia berusaha untuk memasukkan kepala penisku
kelobangnya namun agak kesulitan.
Kurasakan tekanan tante Lia makin kuat terhadap penisku dan sepertinya
kulit kepala penisku terkupas oleh cincin itu rasanya nyilu nyilu enak
sehingga aku keluar suara.
“aakh…”
Tante Lia menghentikan gerakannya .
“Gimana William… Sakit..??”
“Enggak tante ngak apa apa…”
Tiba-tiba kurasakan lobang cincin itu berkedut-kedut dan meremas
perbatasan antara kepala penisku dan batangnya, tadi mungkin kepalanya
sudah melewati cincin itu, dan sepertinya kepala penisku diempot oleh
benda didalam vagina tante lia.
“Akh… akh…”, tiba-tiba tante lia bersuara.
Kembali kurasakan jepitan cincin itu makin kuat dan penisku sepertinya
tersiram air hangat didalam vagina tante Lia, akupun kehilangan kendali
merasakan jepitan itu dan tidak dapat menahan sesuatu yang akan keluar
dari dalam penisku dan aku terpekik akh… Crooot…croot..crot… Sekitar 4
kali cairan itu menyemprot kedalam vagina tante Lia.
Penisku masih tertanam didalam vagina tante Lia beberapa saat kuliahat tante lia masih memejamkan matanya…
“Udah tante tesnya…??”, tanyaku.
“Emm udah… William, ternyata kamu laki-laki yang normal”, jawabnya
sambil mengangkat pantatnya melepaskan penisku divaginanya, trus tante
lia berjalan ke kamar mandi.
Aku melihat kearah penisku, disana
ternyata banyak berlepotan cairan berwarna putih, ada yang kental ada
yang bening sebagian lagi ada di bulu-buluku yang masih halus, aku
berpikir dalam hati. Seandainya tes ini dilakukan setiap hari, mungkin
aku tidak adak menolaknya.TAMAT
Posted by : Bandar Poker Terpercaya
Tidur Sekamar Malah Diajak Ngentot Sama Tante
Siang itu aku sedang suntuk sehabis berjam-jam menghabiskan waktu di
depan notebook untuk mengerjakan salah satu proyek dari klienku. Memang
aku ingin secepatnya menyelesaikan proyek ini, mengingat nilainya yang
cukup besar. Terbayang nikmatnya berlibur di Bali atau Lombok bila nanti
telah menerima pembayaran dari klienku ini.
Perut sudah keroncongan, aku segera mengambil kunci mobilku dan pergi
ke mal di daerah Jakarta Barat untuk makan siang. Memang di kulkas
kamar kostku cuma tersisa sepotong pizza bekas semalam. Tiba di mal
tersebut, aku menuju KFC untuk makan siang.
Seperti biasa, sehabis
makan siang aku cuci mata melihat-lihat toko di mal tersebut. Setelah
itu, aku mampir di studio 21 yang terletak di lantai 3 mal itu untuk
melihat-lihat film yang sedang diputar. Memang Graciacananya kalau ada
film yang bagus aku ingin nonton untuk refreshing sebelum memulai
mengerjakan proyekku lagi nanti malam.“Cerita Sex Terbaru”
Saat
memasuki lobby, setelah melewati lorong yang dipergunakan untuk bermain
video-game, kulihat seorang gadis manis sedang duduk sendiri sambil
memainkan handphonenya. Aku seperti merasakan “deja vu”.
Agen Judi Online - Teringat
olehku pengalaman beberapa waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis
sendirian di lobby studio 21, yang ternyata membawa cowoknya. Tetapi tak
mengapa, aku sok nekat saja duduk di sebelahnya sambil tersenyum. Dia
juga membalas tersenyum sambil kemudian kembali sibuk dengan hpnya.
“Gracia..lo ada dimana sih ? Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya.
“Ya udah..cepetan deh” ujarnya lagi.
“Sedang nunggu pacar ya ?” tanyaku sok akrab
“Nggak kok mas. Teman.” sahutnya singkat sambil tersenyum.
“Mas sendirian aja ?” tanyanya lebih lanjut
“Wah agresif juga nih cewek” pikirku. “Iya sendirian aja. Mau nemenin? Jalan yuk” tanyaku nakal.
“Mau ngajak kemana ?” tanyanya
“Jalan-jalan aja” sahutku. Dia tersenyum lagi menambah manis wajahnya yang berbibir tipis itu.
Aku punya perasaan dia ini ABG nakal yang sering nongkrong di mal-mal mencari mangsa.
“Oh ya, namanya siapa ?” tanyaku
“Elis” sahutnya sambil mengulurkan tangannya
“Arga”
kataku menyambut uluran tangannya. Kuperhatikan penampilan Elis, gadis
manis ini. Rambutnya sebahu dgn wajah yang manis. Berpakaian kaos ketat
dipadu celana jeans.
Buah dadanya tampak menonjol ranum di balik
kaos ketat yang dipakainya. Terbayang nikmatnya bila aku bisa merasakan
kenyalnya buah dada ranum ABG manis ini.
“Nggak sekolah ?” tanyaku lebih lanjut
“Nggak sedang bolos. Males sih..”
“Emang sekolah dimana ?”
Dia kemudian menyebutkan salah satu SMU Negeri di wilayah Jakarta Barat.
“Hey..sori ya gue telat”. Tiba-tiba seorang gadis menyapa.
“Sialan lo.., gue udah nunggu lama tau..” sahut Elis pada sang gadis.
Kulihat
si gadis yang baru datang, dan mataku terkagum-kagum melihat
penampilannya. Wajahnya sangat cantik, dengan rambut panjang, mirip
dengan Ratu Felissa bintang sinetron remaja yang terkenal itu.
“Gracia, ini kenalin teman gue” katanya mengenalkanku.
Kami
segera berkenalan. Kemaluanku semakin berontak saat jemarinya yang
halus sedikit kuremas saat kami berjabat tangan. Ternyata namanya
Gracia. Tanktopnya yang seksi semakin menambah hot penampilannya. Tetapi
kulihat buah dadanya tidak sebesar kepunyaan temannya. Akan tetapi
kulit tubuhnya yang putih mulus menyebar aroma seksual yang tinggi.
“Mau kemana nih mas ? Kita makan dulu aja yuk ?” ajak Elis.
Akhirnya
kami bertiga pergi ke sebuah restoran fast food. Saat kami berjalan,
banyak cowok yang memperhatikan tingkah laku kedua ABG ini dengan
pandangan bernafsu. Terutama kepada Gracia yang memang sangat cantik
itu. KaGracia sudah makan, aku hanya memesan minum saja untukku,
sementara mereka menikmati makan siangnya.
Sambil menikmati
pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Kupancing-pancing
mereka, agar aku yakin mereka bisa kuajak check-in nanti. Aku tidak mau
kecele, setelah mengeluarkan uang banyak untuk mereka ternyata mereka
tidak bisa dinikmati, hehe..
Ingin segera aku merasakan kehangatan
dan kemulusan tubuh belia mereka. Akan tetapi, ternyata tidak semudah
itu. Banyak proses yang harus dilalui, alias ada biaya yang harus
dikeluarkan terlebih dahulu.
Sesudah makan, mereka minta dibelikan
pulsa HP, terus belanja baju, dll. Tetapi tak apalah, pikirku.
Kebetulan baru minggu lalu aku menerima pembayaran dari salah seorang
klienku. Memang kalau mau barang bagus ada harga yang harus dibayar.
Apalagi terbayang nikmatnya apabila aku bisa menyetubuhi kedua gadis ABG
ini secara bersamaan.
“Yuk jalan. Pusing nih di mal terus” kataku
setelah mereka selesai berbelanja. Memang aku sudah menentukan limit
pengeluaran bagi mereka. Disamping itu, aku sudah tidak tahan ingin
segera menikmati tubuh seksi Elis dan wajah cantik Gracia.
Mereka akhirnya setuju dan kami menuju tempat parkir. Kukebut mobilku menuju hotel jam-jaman langgananku.
Singkat
cerita, kami telah berada di dalam kamar hotel. Tak menunggu lama lagi,
langsung kuraih wajah cantik Gracia dan kulumat bibirnya. Leher dan
pundaknya yang putih mulus segera kucium dan kujilati. Setelah itu,
wajah manis Elis menjadi sasaranku. Saat kuciumi bibirnya yang tipis,
kuremas buah dadanya dari balik kaosnya yang ketat.
“Buka dulu aja mas..” bisik Gracia saat aku masih sibuk menikmati menciumi dan meremasi tubuh temannya.
“Bukain ya” kataku.
Aku menghentikan ciumanku pada wajah manis Elis, dan mereka berdua kemudian melucuti pakaianku.
Tak
lama aku telah berdiri hanya dengan mengenakan celana dalam saja.
Keadaan itu tidak berlangsung lama, kaGracia jemari lentik Gracia segera
menarik celana dalamku. Kemaluanku yang telah menegang segera berdiri
dengan gagahnya di depan kedua ABG ini. Mata mereka agak sedikit kaget
melihat ukuran kejantananku.
“Besar sekali mas. Gracia suka..”
kata si ABG cantik sambil tangannya mulai mengocok-ngocok penisku
perlahan. Sementara Elis tidak berkomentar, hanya bibirnya yang tipis
sedikit terbuka. Matanya memandang kemaluanku dengan gemas. Mereka
berdua telah berjongkok di depanku.
Rasa hangat segera menjalari
kemaluanku saat Gracia mulai memasukkan batang kejantananku ini ke dalam
mulutnya yang mungil. Kepalanya mulai dimaju mundurkan menikmati
kelelakianku. Kupandang ke bawah tampak wajah cantik gadis ini dengan
pipi yang sedikit menonjol disesaki alat vitalku. Sementara Elis
menciumi dan menjilati pahaku menunggu giliran.
Sesaat kemudian,
Gracia mengeluarkan penisku dari mulutnya, dan Elis langsung meraihnya
dengan bernafsu. Dijilatinya terlebih dahulu mulai dari kepala sampai ke
pangkal batangnya, dan perlahan dia mulai menghisap kemaluanku.
Terkadang gadis seksi ini bergumam gemas saat menikmati kejantananku.
Aku
tarik tubuh Gracia sehingga dia berdiri di sebelahku. Kemudian kembali
dengan gemas kuciumi wajah cantiknya. Gracia dengan bergairah membalas
pagutanku. Ciuman dan jilatannya kemudian beralih ke puting dadaku.
Sementara kemaluanku masih menjejali mulut Elis, temannya yang seksi.
Wajah cantik Gracia yang sedang menjilati puting dadaku membuatku semakin gemas ingin menyetubuhinya.
“Ayo buka pakaiannya dong sayang..” kataku.
Gracia
menurut. Dibukanya tanktop dan BH yang dikenakannya. Tak ketinggalan
juga celana jeans ketatnya. Dia tampak semakin cantik dengan hanya
memakai celana dalam hitam.
“Biarin aja Gracia., kamu lebih seksi pakai itu” kataku saat dia ingin membuka celana dalamnya.
Segera
kutarik kembali Gracia kedalam pelukanku. Kujilati puting buah dadanya.
Memang buah dadanya tidak terlalu besar, tetapi bentuknya yang mencuat
dengan puting merah mudanya sangat merangsang sekali.
“Ahh…ssstt…”
erangan nikmat keluar dari mulut Gracia. Erangan ini semakin keras
terdengar saat jemariku mengusap-usap liang nikmatnya. Desahan Gracia
diselingi dengan gumaman nafsu Elis yang masih berjongkok menikmati
kemaluanku.
Jemariku merasakan vagina Gracia telah lembab oleh
cairan nafsu. Wajahnya yang sangat cantik tampak menggairahkan saat dia
mengerang-erang nikmat disetubuhi jemariku. Puting payudaranya juga
telah mengeras kaGracia jilatan lidahku. Ingin segera kusetubuhi ABG
cantik ini.
“Sebentar ya Lis..”kataku sambil mencabut penisku dari
jepitan bibir tipis Elis. Setelah itu, kutarik Gracia menuju tempat
tidur. Kusibakkan celana dalamnya, dan kuarahkan penisku ke dalam liang
nikmatnya.
“Pelan-pelan ya mas..” desahnya perlahan.
Kemaluanku
mulai menerobos alat vital ABG cantik ini. Erangannya semakin menjadi.
Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, dan
matanya terpenjam.
“Ahhhh…ahhhh” desah gadis cantik ini saat aku
mulai menggenjot kelaminku di dalam alat vitalnya. KaGracia sempitnya
kelamin gadis cantik ini, baru setelah beberapa kali genjotan penisku
berhasil menerobos lebih dalam, walau mungkin hanya dua pertiga batang
kemaluanku yang berhasil masuk.
Ranjang mulai mengeluarkan
deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati sempitnya
liang vagina Gracia. Tubuh mulus Gracia mengelinjang-gelinjang merasakan
hujaman penisku yang menyesaki liang vagina gadis belia ini. Sementara
Elis, temannya yang seksi dengan bergairah menonton adegan kami.
“Kamu buka juga dong Lis” kataku. Elis kemudian membuka kaos ketatnya dan celana jeansnya.
“Biarin aja pakaian dalamnya Lis..” ujarku lagi saat dia ingin membuka BHnya. Elis kemudian kuminta mendekat.
Kuhentikan
hujaman penisku di kelamin Gracia sejenak, dan kuminta dia merubah
posisi. Aku segera berbaring di tempat tidur sementara si cantik Gracia
menaiki tubuhku. Diarahkannya kembali kelaminku ke dalam vaginanya.
“Ahhhh….”
erangnya kembali saat penisku menerobos liang nikmatnya. Dia kemudian
menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmati kejantananku. Kuraih wajah manis
Elis yang ada di sebelahku, dan kami langsung berciuman dengan
bergairah. Kuremas buah dadanya yang besar, dan kuangkat daging kenyal
ranum ini sehingga keluar dari cup BHnya.
Tampak luar biasa seksi
Elis saat itu, dengan wajahnya yang manis dan kedua payudaranya yang
mencuat keluar. Puting susunya yang kecoklatan segera menjadi
santapanku.
“Sstttthhhh….sstttt” erangnya saat kujilati dan dengan gemas kuhisapi buah dadanya yang kenyal itu.
Sementara
Gracia, temannya yang cantik, masih menggoyang-goyangkan tubuhnya yang
mulus di atas selangkanganku. Matanya terpejam dengan wajah yang memerah
menambah ayu wajah cantiknya. Tanganku memilin-milin puting buah
dadanya. Sementara Elis mulai menjilati puting dadaku.
“Ahhhhh……”
erang Gracia panjang saat dia mengalami orgasmenya. Tubuhnya mengejang
beberapa saat, kemudian lunglai di atas tubuhku. Kuciumi pundaknya yang
putih halus beberapa saat, sebelum kugulingkan tubuhnya kesebelahku.
“Giliranmu
Lis..” kataku. Elis langsung menghentikan hisapannya pada puting
dadaku, dan dengan bergairah dia menggantikan posisi Gracia.
Disibakkannya celana dalamnya, dan diarahkannya kelaminku ke liang
surganya.
“Ihhh..gede banget…iihhhh” desahnya saat penisku
menerobos vaginanya. Ranjang kembali berderit keras saat dengan bernafsu
Elis menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmatiku. Buah dadanya yang
kenyal berguncang-guncang menggemaskan saat ia menyetubuhiku. Terkadang
kaGracia gemas, kutarik tubuhnya agar aku bisa menghisapi puting
payudaranya.
Cerita Seks – Bosan dengan posisi ini, kuminta Elis
menungging sambil memegang tepian bagian kepala ranjang. Kusodokkan
penisku kembali ke dalam bagian tubuhnya yang paling vital, dan erangan
Elis kembali terdengar ditimpali dengan suara derit ranjang.
“Ihh..ihh..”
desahnya saat kusetubuhi dia dari belakang. Pantatnya yang montok
terlihat sangat merangsang. Sementara kulihat Gracia tak berkedip
melihat temannya sedang disetubuhi secara “doggy-style”.
“Sini
Gracia” panggilku. Saat dia menghampiriku, langsung kembali kuciumi
wajahnya yang sangat cantik itu. Sementara itu tanganku memegang
pinggang Elis, temannya, sambil sesekali menepuk-nepuk pantatnya yang
padat.
“Ihh..ihh.. Elis sampai mas…ihhhh..” erang Elis saat
mencapai orgasmenya. Kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Sementara
itu, aku masih sibuk melayani ciuman Gracia. Penisku yang masih tegang
sehabis menikmati vagina temannya, langsung diraih dan dikocok-kocoknya
perlahan.
Sesaat kemudian kubalikkan tubuh Elis, dan kunaiki
tubuhnya. Kujepitkan kemaluanku di antara gunung kembarnya yang besar.
Kugoyangkan tubuhku menikmati kekenyalan buah dada Elis. Sementara
Gracia menyodorkan payudaranya ke mulutku untuk kunikmati.
Rasa
nikmat yang luar biasa menjalari syaraf kemaluanku. Aku merasa sudah tak
tahan lagi membendung orgasmeku. Kulepaskan pagutanku dari buah dada
Gracia, dan semakin cepat kugoyangkan tubuhku menikmati jepitan buah
dada Elis. Tak lama kemudian, aku menjerit nikmat saat berejakulasi di
buah dada ranumnya.
Setelah membersihkan diri, kami bertiga
tiduran sambil istirahat di atas ranjang. Elis di sebelah kiriku dan
Gracia di sebelah kanan. Aku masih telanjang, sementara mereka hanya
mengenakan celana dalam saja. Elis telah melepas BHnya yang basah
ejakulasiku.
“Mas mainnya hebat banget …” kata Gracia sambil tersenyum manis.
“Iya..kita berdua aja dibuat kewalahan…”sahut Elis sambil mengusap-usap dadaku.
“Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabku asal.
“Pasti ceweknya si mas puas banget ya Lis..” kata Gracia pada temannya.
“Yang gemesin ini lho..gede banget ukurannya. Coba cowokku segede ini..” kata Elis sambil mulai mengusap-usap kemaluanku.
“Iya.Rahasianya
apa sih mas ? Biar nanti Gracia kasih tahu cowok Gracia, supaya bisa
bikin Gracia puas..” Tangannya yang halus juga mulai merabai kemaluanku
yang mulai menegang kembali.
“Mas, buat kenang-kenangan Gracia video ya..” ujar Gracia tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya.
“Jangan ah. Udah nggak usah” tolakku.
“Ah..nggak apa mas. Habis mr.happy-nya gemesin banget deh..Gracia nggak ambil mukanya kok..” sahutnya.
“Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya lho” kataku.
“Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus elo isepin Lis.. Ntar gantian” katanya bak sutradara kawakan.
Kuturuti
kemauannya. Aku bangkit dan berdiri di samping ranjang. Elis kemudian
berjongkok di depanku, dan mulai menjilati kemaluanku.
“Rambut lo Lis..jangan nutupin” kata Gracia sambil mulai merekam adegan itu.
Kubantu
Elis menyibakkan rambutnya, dan dia mulai mengulum kemaluanku.
Kunikmati jepitan bibir tipis Elis di batang kemaluanku. Tangannya yang
halus mengelus-elus buah zakarku.
Gracia merekam adegan kami
dengan antusias. Aku mengerang nikmat, sambil tanganku membantu
menyibakkan rambut Elis yang sedang sibuk menikmati kemaluanku. Cukup
lama gadis ABG seksi ini menyalurkan nafsunya.
Sementara tampak Gracia sangat terangsang melihat temannya menikmati penisku.
“Lis..gantian gue dong..” katanya beberapa saat kemudian.
Hpnya
diserahkan ke Elis, dan gantian Gracia sekarang yang berjongkok di
depanku. Disibakkannya rambutnya kesamping agar temannya dapat merekam
adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh batang kemaluanku.
Lubang kencingku digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai
mengulum perlahan batang kemaluanku.
“Jangan pakai tangan Gracia..” kata Elis yang sedang merekam adegan kami.
Gracia
kemudian melepas tangannya yang memegang batang kemaluanku, dan ia
memaju mundurkan kepalanya menikmati jejalan penisku di mulutnya. Sesaat
kemudian dia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan, tetap dengan
tanpa memegang penisku, menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian
dihisapnya kembali kemaluanku dengan bernafsu.
Mendapat perlakuan seperti ini bergantian dari kedua gadis belia, aku merasa tak lama lagi akan mencapai kepuasan.
“Arrghh.. hampir sampai nih..” erangku.
“Mas
yang ambil ya..” kata Elis sambil menyerahkan hp padaku. Dia kemudian
berjongkok bersama dengan Gracia. Diambilnya penisku dari mulut temannya
dan dikocok-kocoknya.
Aku tak tahan lagi. Sambil merekam adegan, aku berejakulasi membasahi wajah manis kedua gadis ABG ini.
Setelah
beristirahat sejenak, aku memesan minuman. Sambil menunggu pesanan
datang, aku meminta hp Gracia. Aku ingin memastikan wajahku tidak
terlihat di rekaman video yang tadi diambil.
Kami mengobrol
beberapa lama di kamar hotel itu, sebelum beranjak pulang menjelang
malam. Kuantar mereka kembali ke mal tempat aku bertemu dengan mereka.
Kuberi mereka uang taksi secukupnya.
“Makasih ya Mas. Sering-sering telpon kita ya..” ujar Gracia saat turun dari mobil.
“Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.
Aku segera menjalankan
mobilku kembali menuju tempat kost. Sehabis makan malam, aku melanjutkan
mengerjakan proyek dari klienku. Pikiranku telah menjadi fresh kembali
setelah diservis oleh Gracia dan Elis, ABG Mal yang cantik.
TAMAT

Posted by : Bandar Poker Terpercaya