Posted by : Unknown
Rabu, 18 Juli 2018
Pertama kali aku kenal dengan ibu Farida ketika dinas tempatnya
bekerja mengerjakan beberapa proyek bersama dengan tempatku bekerja. ibu
Farida berusia sekitar 40 tahun, dengan postur tubuh yang sangat luar
biasa (untuk orang seumur itu). tingginya sekitar 165cm, dengan badan
yang sangat montok.
walaupun ia punya beberapa orang anak, bahkan
ada yang sudah kuliah, tapi masih sangatlah menggairahkan bodinya itu.
buah dada besar montok dan perutnya tidak buncit seperti ibu-ibu lain,
rata malah, dengan pinggul dan pantat yang sangatmontok.
berkali-kali
dalam rapat aku harus memaksakan mataku untuk beralih dari buah dada
yang besar montok, bahkan dalam seragam PNS terlihat sangat sexy.
walaupun ia mengenakan jilbab yang sangat lebar. namun tak mampu
menyembunyikan betapa besarnya payudaranya.
bermalam malam aku
terasa gelisah, meskipun aku masih bisa sedikit mengurangi dengan
mengintip kamar mandi di rumah kos sebelah, tapi payudara siska
tetanggaku yang besar malah mengingatkanku pada payudara ibu Farida,
melihat vagina siska yang putih bersih membuatku menghayalkan vagina ibu
Farida, ketika melihat dia menggosok payudaranya, aku menginginkan
mengerayangi payudara ibu Farida.
seperti gila aku mulai membawa
obat tidur berbentuk bubuk dalam kantong celanaku, selalu berpikir
Agen Judi Online - Kapan
ada kesempatan untuk membuat ibu Farida terlelap. kalau dapat akan ku
perkosa tentunya.
hingga pada satu hari keajaiban itu datang.
karena satu berkas yang harus ditandatangani ibu Farida, aku harus ke
rumahnya. aku sama sekali tidak menyangka akan mendapat peluang semulus
itu. aku datang dengan harapan yang membuatku seperti gila, dan disitu
ternyata kesempatan mewujudkannya besar sekali. akan kuperkosa ibu
berjilbab ini dengan sepuasnya.
waktu aku datang ibu Farida yang
menyambutku, mengenakan baju seragam dengan jilbab biru tua yang sangat
lebar, tapi tetap saja masih tak mampu menyembunyikan payudaranya.
sepertinya ia baru pulang dari kantor, waktu itu sudah habis magrib.
awalnya
kupikir mustahil karena ternyata rumahnya ramai juga, tiga orang anak
gadisnya semua dirumah, ditambah seorang pembantu. aku sudah putus asa.
gak tahu kenapa aku minta ijin ke kamar mandi, ternyata letaknya
didapur. pembantunya sedang sibuk mempersiapkan sop.
aku masuk
kekamar mandi dengan kesal dan gelisah. usai kencing, aku keluar .. dan
ternyata tidak ada seorangpun didapur, tanpa pikir panjang langsung
kumasukkan obat tidur kedalam sop itu, lalu kuambil kunci pintu belakang
dan kembali keruang tamu dengan sikap tenang. padahal dadaku mau pecah
rasanya.
ibu Farida menyerahkan dokumen itu dan menawariku untuk
makan malam bersama, aku panik. tapi untunglah saat itu temanku
menelpon. beralasan ada janji aku segera berlalu. selama dua jam aku
mutar kota gak jelas arah. akhirnya kuarahkan motorku ke arah rumah ibu
Farida.
aku beruntung karena beberapa waktu lalu pernah ke daerah
itu, sehingga tahu bahwa dibelakang rumahnya ada kebun kecil yang
tertutup dari pandangan rumah lain dan terhalang tembok sebuah bangunan
yang besar. kuparkirkan motorku lalu menyelinap dari kebun itu menuju
pagar belakang rumahnya. sebentar kupikir semuanya akan gagal karena aku
lupa, pasti pagar itu terkunci, tapi ternyata terbuka, aku bersorak
kecil. masuklah aku mengendap-ngendap.
kubuka pintu belakang
perlahan-lahan, aku terkejut ketika melihat lampu masih terang
benderang, dan suara tv terdengar. tapi setelah kudengar tidak ada suara
orang, aku mulai masuk, sengaja kupakai sarung tangan karet dan penutup
muka. dan semua sedang tidur lelap dikamar masing-masing.mengambil
sebuah kaleng, kulempar kuat-kuat ke lantai, dan bersiap lari. tapi
tidak ada yang bangun.
lalu teringat kata temanku kalo itu obat
yang kuat, orang bisa tertidur seperti pingsan, terbius sehari penuh.
aku tertawa sendiri, tapi untuk jaga-jaga maka kukunci kamar anak-anak
gadis dan kamar pembantu dari luar. lalu masuk ke kamar ibu Farida, dan
lagi lagi aku bersorak, suaminya tidak ada. berarti benar yang sekilas
kudengar pembicaraan anak gadisnya bahwa papa mereka akan pulang
beberapa hari lagi. kudekati ibu Farida yang terlentang diatas tempat
tidur.
payudaranya menonjol seperti gunung, tak tahan lagi
langsung tarik selimut dan menemukan ibu Farida ternyata tidur hanya
mengenakan kain sarung.
kubuka kain sarungnya dan aku terbelalak
melihat betapa mulusnya tubuh itu. kusiapkan handicam lalu mulai
mengerayangi tubuhnya, payudara lebih besar dari kepalaku, kuremas
payudaranya oh lembutnya, tapi juga sangat kenyal, tak tahan lagi
akhirnya mulai kujilat putingnya, kuisap dan ku remas.aku terkejut
ketika bu Farida mengerang dan mendesah kupikir ia bangun, tapi ternyata
seperti menggigau, mungkin dalam mimpinya suaminya yang menggarap dia.
aku
makin bersemangat langsung tanganku menyusup ke vaginanya, berbulu
halus.. dan ternyata sudah basah.ibu Farida merintih-rintih memanggil
suaminya.
” papa. terus pa, enak pa”
” uhhh, papa, mama mau .. ahhh, uuuhh ”
aku
sudah tegang , tak tahan lagi, aku langsung ambil posisi, ku kangkankan
kakinya, vaginanya terbuka lebar, lalu tanpa basa basi kumasukkan
penisku, walupun ukuranku besar, kupikir pasti vagina ibu Farida sudah
agak longgar, kan sudah melahirkan 3 anak. tapi ternyata sempitnya bukan
main.
aku masuk dengan susah payah. dan nyaris mengerang ketika
ibu Farida menjepitku dengan vaginanya, vaginany menjepit dan menghisap
dengan sangat kuat, luar biasa enaknya.aku semakin bersemangat, kupompa
penisku maju mundur. aku terkjut ketika ibu Farida menjerit kuat
” aaaaaaaaaahhhhhh .. aaaaaaaaaaaaaaaaahhhh
aaaaaaaaaaahhhhh .. papa, enak pa, ahhh aaaah”
aku
memompa sambil meremas payudaranya, kuhisap kujilat tiba-tiba ibu
Farida mendorong pantatnya dengan kuat, tak sengaja aku masuk sampai
sepenuhnya, padahal tadi masih sedikit tersisa penisku diluar.vaginanya
menjepit dan menghisap lebih kuat, ibu Farida menggelapar dan
mengangkat-angkat tubuhnya dengan semakin ganas.
teriakan teriakan
bergairahnya semakin kuat.aku merasakan aku akan segera mencapai
puncak. kupompa penisku lebih cepat maju mundur, ibu Farida juga semakin
ganas, lalu tiba-tiba ia mengangkat pantatnya kuat-kuat, kakinya
melingkar kuat dipinggangku, tangannya memelukku dengan erat, sehingga
payudaranya menyembul menggelembung kesisi tubuhku.
akupun memeluk
ibu Farida dengan kuat. kami orgasme bersamaan. ibu Farida menyemburkan
cairannya dengan sangat kuat, bahkan ia sampai tersentak-sentak. lalu
terkulai. berkeringat.tubuhnya yang putih telanjang itu tergeletak lemas
diatas tempat tidur, berkilat oleh keringat.
kucabut penisku yang
basah berlumuran cairan itu kumasukkan ke mulutnya yang
terengah-engah.ibu Farida langsung mengisapnya dengan ganas, lalu
terkulai lemas lagi. aku tersenyum puas. tercapai cita-citaku
menyetubuhi ibu cantik ini.
setelah berpakaian aku mendapat ide
gila. ku ambil cairan yang masih menetes dari vagina ibu Farida si PNS
cantik itu, kuusapkan keseluruh wajah dan badannya. lalu ku foto dengan
berbagai posisi, bahkan ketika kuletakkan penisku yang mulai tegang lagi
kemulutnya ia langsung mengisapnya, ku foto. kumasukkan penis ke
vaginanya, ku foto.
kemudian aku keluar kamar. gairahku memang
masih memuncak, tapi sudah lumayan terpuaskan. lalu kulihat jam,
ternyata permainan ganas itu berlansung sekitar satu jam, belumpun jam
sebelas malam. pikiran gila kembali muncul, anak gadisnya yang tertua
kalau aku tidak salah baru menikah, dan suaminya sedang bekerja di
provinsi lain.
Posted by : Bandar Poker Terpercaya
- Home>
- Agen , Agen Bandar Poker , Agen Judi Ceme Terpercaya , Agen Judi Online , Agen Judi Poker , Agen Judi Terbaik , Agen Judi Termantap , Agen judi terpercaya , Agen Po , Agen Poker Online , Agen Poker Terbaik >
- Gairah Ibu Farida, PNS Berjilbab Payudara Montok
