Posted by : Unknown
Jumat, 13 Juli 2018
Perkenalkan nama saya Dedi (25 tahun), saya berdomisili di
Bandung.Adapun cerita ini bukan bohong ataupun dibuat-buat, atau juga
hanya karangang semata, melainkan apa yang saya ceritakan di bawah ini
adalah benar-benar terjadi pada kehidupan saya hingga kini.
Setelah
SMA, dengan sedikit memaksa aku ingin kuliah di Bandung. Sedikit banyak
jiwa pemberontakanku mulai nampak. Aku bersikeras dengan keinginanku,
meskipun pada awalnya kedua orangtua berusaha keras menolak.
Di
Bandung, awal-awal aku duduk di bangku kuliah, aku merasakan sebagai
sosok lelaki yang kerdil. Dalam hati, aku seakan tidak dapat menerima
pergaulan dengan mereka yang tidak bergaya hidup pas-pasan. Aku
merasakan dapat menempatkan diri di tengah mereka. Entah mengapa, aku
cenderung memilih-milih pergaulan.

Agen Judi Online - Tipikal yang menjadi temanku
adalah mereka yang bergaya hidup wah. Aku cenderung menjauh dari
pergaulan yang gaya hidup pas-pasan. Hal ini dikarenakan perasaan
superiority complex yang ada di benakku. Dari pakaian yang dikenakan
atau gaya bicara, aku dapat menilai, apakah mereka anak orang kaya
sepertiku atau tidak.
Ketika itu usiaku sudah 20 tahun.
Belakangan, aku merasakan cocok dengan salah seorang teman yang bernama
Tony. Kunilai dia anak orang kaya di kota lain terlihat dengan gemerlap
kehidupannya yang suka sekali berfoya-foya. Kulihat lama-kelamaan dia
pun seakan menunjukkan sikap yang cocok berteman denganku. Kami pun
berteman baik. Namun di balik kebanggaanku bergaul dengannya, disitulah
aku langkahkan kaki ke jalan yang salah untuk melangkah. Aku terlibat
dalam pergaulan yang salah dan tidak wajar. Lambat laun, aku terbawa
arus nakal Tony dan beberapa temannya.
Kehidupanku yang gelamor
dan banyak uang, seakan memuluskan jalan untuk berbuat seenaknya. Dari
mulai minum-minum di beberapa cafe ataupun bar, menghisap ‘gele’ ataupun
‘ganja’ sampai ‘putaw’. Tidak hanya itu, pergaulanku yang akrab itu
belakangan membawaku pada keinginan ‘main’ dengan ABG yang kami booking
dari pinggir jalan utama kota kembang ini.
Dari semua pengalaman
yang tadinya didasari rasa coba-coba dan ingin tahu itu, lama-kelamaan
membuatku keranjingan. Kenakalanku tidak itu saja, melalui Tony pula aku
diperkenalkan dengan seorang tante-tante yang umurnya kutaksir 35
tahun. Sebut saja namanya Tante Mia. Wanita itu, namanya membekas sampai
sekarang, karena dialah wanita yang kuanggap mampu mengubah jalan
hidupku. Dia wanita yang pertama kali kupeluk, kucium, dan juga wanita
yang pertama kalinya yang tidur bersamaku.
Sebenarnya, Tante Mia
adalah isteri seorang pengusaha kaya. Karena sering kali kesepian akibat
urusan bisnis suaminya, mengharuskan Tante Mia banyak ditinggal
sendirian di rumah. Suaminya kerap kali melancong ke luar kota bahkan ke
luar negeri dalam waktu lama.
Awal perkenalan kami terjadi di
sebuah cafe di sebuah hotel ternama di kawasan pusat kota di Bandung.
Petang itu, aku datang bersama Tony yang lebih dulu akrab dengan Tante
Mia. Sebenarnya aku tidak mengira kalau temanku itu sengaja
menyodorkanku untuk memuaskan nafsu birahi Tante Mia. Semua itu baru
terungkap saat temanku mohon diri dengan alasan ada kepentingan
mendadak. Jadilah kami hanya menikmati lembutnya alunan musik live
berduaan saja. Awalnya, hanya sekedar ngobrol sana-sini, namun satu
ketika Tante Mia mengisyaratkan satu tingkah nakal. Tak pelak sebagai
lelaki normal, semua itu mengundang birahiku. Rasanya klop sudah, saat
dia menawarkanku untuk menginap di hotel dimana dia telah booking kamar.
Aku
yang awalnya merasa ragu, akhirnya tidak berkutik, aku pun bagaikan
kerbau dicocok hidungnya. Kuiyakan saja semua permintaan Tante Mia,
termasuk keinginannya mengajaku menginap di hotel. Dalam hati aku
berpikir, rasanya sangat disayangkan jika semuanya ini disia-siakan.
Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk seukuran wanita indonesia,
wajahnya yang bersih dan terawat, menyiratkan bias kecantikannya. Gaya
bicaranya yang mirip dengan yang dikatakan ABG kekinian, menambah
kecentilan Tante Mia.
Kuungkapkan keraguan jika nantinya Tony
datang dan mencari kami dimana dia meninggalkan kami berdua di cafe
tersebut, namun semua kekhawatiran itu hanya ditanggapi dengan senyum
tenang dan menawan yang merekah di kedua bibir Tante Mia. Dia pun
meyakinkanku bahwa Tony tidak akan kembali ke cafe lagi. Dapat ditebak
apa yang akan terjadi, jika lelaki normal yang telah dewasa berduaan di
dalam kamar bersama wanita cantik dan matang, yang ada tentu kobaran
nafsu yang menggelora. Dan benar saja, hubungan badan pun terjadi di
antara kami.
Dibelainya rambutku, didekapnya tubuhku yang tak
berbalut selembar kain pun. Dadaku dielus dan diciumi dengan penuh
nafsu. Saling pagut dan raba pun tidak terelakkan lagi. Kemudian apa
yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh suami-istri itu bersama Tante
Mia dengan nafsu yang bergelora itu pun terjadi. Tidak hanya sekali,
aku melakukannya saat malam itu. Tenaga Tante Mia yang sangat liar
memacu gelora birahi cerita seks. Aku merasa begitu tersanjung,
sekaligus banyak belajar dari Tante Mia. Sungguh aku merasakan ada
pengalaman baru dan sangat mengesankan yang selama ini belum pernah
kualami.
Kurasakan juga bagaimana gelora birahinya yang menggebu.
Aku merasa tertantang untuk mengimbanginya. Dan ternyata aku berhasil
memuasinya. Ini dikatakannya sendiri oleh Tante Mia. Setelah puas dengan
permainan binal Tante Mia di atas ranjang, kembali kegundahan
menyeriangi di benakku. Kepada Tante Mia kuwanti-wanti untuk tidak
menceritakannya kepada Tony ataupun siapa saja. Namun dia hanya
tersenyum tipis menghadapi kegundahanku.
“Kenapa mesti risau..?
Tony adalah kekasih gelapku juga. Dalam waktu-waktu tertentu, dengan
senang hati dia melayaniku..” kata Tante Mia.
Setelah itu, jadilah aku mulai ikut berpetualang sebagai pemuas nafsu seks, kukejar perasaan nikmat dan gairahku dengan Tante Erlyn, Tante Sofia, Tante Sally, dan beberapa tante lainnya.
Setelah itu, jadilah aku mulai ikut berpetualang sebagai pemuas nafsu seks, kukejar perasaan nikmat dan gairahku dengan Tante Erlyn, Tante Sofia, Tante Sally, dan beberapa tante lainnya.
Aku pun seakan
dimanjakan oleh mereka dengan limpahan uang yang datangnya bagaikan air
yang mengalir. Namun aku memiliki langganan yang mengaku sangat terkesan
dengan pelayananku. Dia seorang dokter di Jakarta. Perkenalanku terjadi
saat di suatu sore tiba-tiba HP-ku berdering. Dengan dalih untuk
dipijat tubuhnya, suara wanita itu menginginkan agar aku datang ke
sebuah hotel di kawasan jantung kota Bandung. Aku pun meluncur ke hotel
yang dimaksud.
Sore itu menjadi awal bagi permainan yang panas
dengan sang dokter yang sedang mengikuti seminar di Bandung ini. Dokter
yang berwajah cantik itu sangat ganas memperlakukanku, nafsu birahinya
yang besar membuatku kewalahan. Tidak hanya di tempat tidur saja dia
menginginkan permainan panas denganku. Itu semua dilakukan di sofa ruang
tamu kamar hotel, di kamar mandi, ataupun di kaca rias kamar suite yang
disewanya itu. Setelah puas, baru ia memberiku banyak uang, Dan rasanya
itulah rekor bayaranku yang kuterima sebagai gigolo pemuas nafsu. Dia
pun barjanji akan kembali lagi untuk memintaku untuk melayaninya.
Benar
saja, beberapa bulan kemudian sang dokter itu kembali lagi ke Bandung,
kali ini dia tidak sendiri, melainkan membawa 2 orang temannya yang
mengaku Tante Lusi, dan Tante Nina. Setelah aku diminta melayani mereka
bertiga, aku pun melakukannya dengan baik hingga mereka puas. Tidak
hanya sekaligus kami bertiga bermain, melainkan aku melayaninya satu
persatu. Keesokan paginya mereka pun kembali ke Jakarta.
Tetapi
alangkah terkejutnya aku, minggu kemudian sang dokter kembali lagi
bersama temannya kembali, kali ini hanya seorang, dia bernama Tante
Siska. Seperti sebelumnya, dia meminta kupuasi nafsu seksnya, sebelum
akhirnya memintaku untuk melakukan hal yang sama terhadap temannya itu.
Kali ini dalam benakku ada berbagai pertanyaan, “Ada apa di balik keanehan ini..?”
Dalam suatu kesempatan, terbukalah tabir rahasia itu. Menurut Tante Siska teman sang dokter itu, dia adalah salah satu anggota arisan yang bandarnya adalah Ibu dokter itu. Mereka beranggapan bahwa aku lah pria yang dipilih, dan yang paling hebat, dan kuat dalam memuasi mereka. Jadi aku dijadikan komoditi arisan seks oleh mereka yang terdiri dari istri pengusaha dan pejabat. Gila, betapa terkejutnya aku mendapat jawaban itu. Namun aku berusaha mengendalikan kegundahanku, aku tidak perduli dengan perasaanku, toh aku mendapat imbalan jasa yang sangat besar dari mereka. Dan aku pun dapat memanfaat uang tersebut untuk kuliahku.TAMAT
Dalam suatu kesempatan, terbukalah tabir rahasia itu. Menurut Tante Siska teman sang dokter itu, dia adalah salah satu anggota arisan yang bandarnya adalah Ibu dokter itu. Mereka beranggapan bahwa aku lah pria yang dipilih, dan yang paling hebat, dan kuat dalam memuasi mereka. Jadi aku dijadikan komoditi arisan seks oleh mereka yang terdiri dari istri pengusaha dan pejabat. Gila, betapa terkejutnya aku mendapat jawaban itu. Namun aku berusaha mengendalikan kegundahanku, aku tidak perduli dengan perasaanku, toh aku mendapat imbalan jasa yang sangat besar dari mereka. Dan aku pun dapat memanfaat uang tersebut untuk kuliahku.TAMAT
Posted by : Bandar Poker Terpercaya
- Home>
- Agen , Agen Bandar Poker , Agen Judi Ceme Terpercaya , Agen Judi Online , Agen Judi Poker , Agen Judi Terbaik , Agen Judi Termantap , Agen judi terpercaya , Agen Poker Online , Agen Poker Terbaik >
- Petualangan Mesum Dengan Istri Pengusaha Kaya
